Hard News

Pertamina dan BMW Kembangkan Teknologi Pengisian Energi Mobil Listrik Masa Depan

Hard News

4 Agustus 2018 03:03 WIB

Ilustrasi (pixabay.com)

JAKARTA, solotrust.com - PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan BMW Group Indonesia siap menghadirkan teknologi pengisian energi untuk kendaraan listrik masa depan. Sebagai langkah awal, Pertamina akan mewujudkannya dalam program pilot project Green Energy Station (GES).

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito menyatakan, teknologi GES ditujukan guna mendukung komitmen pemerintah pada Conference of the Parties 21th (COP21) di Paris dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), sekaligus menunjukkan kesiapan Pertamina menghadapi pergeseran global dunia otomotif.



“Langkah ini sangat penting untuk mempelajari konsep terbaik yang dapat menjamin kenyamanan layanan bagi pengguna kendaraan listrik. Oleh sebab itu, Pertamina akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengembangkan konsep ini, baik dalam hal teknologi maupun kemudahan akses,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (03/08/2018).

Menurut Adiatma Sardjito, teknologi GES terdiri tiga konsep utama, yakni Konsep Green memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), kedua Konsep Future memiliki EV Charging Station dan ketiga Konsep Digital di mana pembayaran di SPBU cashless dengan MyPertamina serta dilengkapi self-service.

“Pertamina melihat bahwa bisnis pengisian baterai akan menjadi bagian integral dari bisnis SPBU Pertamina di masa depan. Untuk itu kerja sama dengan produsen mobil listrik seperti BMW Group sangat diperlukan,” jelas dia.

Sementara Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O’tania mengatakan, BMW Group Indonesia merupakan brand pelopor menghadirkan kendaraan listrik dan pertama meluncurkan kendaraan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) di Indonesia.

Adapun guna mendorong kesiapan ekosistem kendaraan listrik, BMW Group Indonesia melakukan edukasi teknologi secara mendalam seputar teknologi kendaraan listrik, implementasi charging grid di negara lain serta uji coba manfaat dan biaya operasional kendaraan listrik.

“Kami berharap dengan dukungan edukasi teknologi ini dapat menghadirkan pengembangan infrastruktur yang memadai untuk kendaraan listrik, khususnya di wilayah Jakarta dan memberikan kemudahan bagi seluruh pengguna kendaraan listrik,” ujarnya.

Pertamina Green Energy Station didasari pergeseran global dunia otomotif dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV), ditandai dengan pergantian penggunaan bahan bakar jenis bensin menjadi baterai PHEV dan EV. Hal ini diprediksi akan menjadi subsitusi bagi pengisian bahan bakar untuk kendaraan yang saat ini dijalankan Pertamina.

(and)