Ekonomi & Bisnis

Nokia 1 Targetkan Generasi Milenial & Pengguna Lawas

Ekonomi & Bisnis

15 Agustus 2018 16:28 WIB

Nokia 1 Android Oreo (Go Edition)

SOLO, solotrust.com - Terkait peluncuran Nokia 1 Android Oreo (Go Edition), HMD selaku pemegang merek smartphone Nokia, mengandalkan produk itu untuk meningkatkan market share.

Hal itu diungkap oleh Marketing Head of Nokia Indonesia Miranda Vania Warokka pada media saat peluncuran Nokia 1 di La Taverna Cafe Laweyan Solo, Senin (13/8/2018).



Sebagai global brand yang meluncurkan ponsel Go Edition pertama di Indonesia dengan bandrol harga Rp999 ribu, pihaknya optimistis bisa merebut pasar.

"Kita sangat percaya diri produk ini bisa menjadi hit list di pasaran, bukan hanya untuk milenial tapi untuk semua orang sebenarnya," ujarnya.

Ia mengaku belum bisa menyebut target angka penjualan. Meski begitu, melihat dari penjualan saat ini, 40% penjualan masih didominasi area Jabodetabek. Tapi untuk build quantity, pihaknya mengandalkan Nokia 1 karena distribusi tidak hanya di Pulau Jawa tapi sudah mencapai Sumatra dan Sulawesi.

Di Asia Pasifik sendiri, Indonesia masih nomor 1 untuk pengguna ponsel fitur. Pengguna ponsel pintar masih 20% lebih dari seluruh Indonesia, sehingga potensinya masih besar untuk masyarakat pindah dari ponsel fitur ke ponsel pintar.

Segmentasi pasar menyasar 2 segmen yaitu milenial dan pengguna lawas, yaitu orang orang yang memakai Nokia di masa lalu dan yang mungkin belum mengetahui bahwa Nokia sekarang sudah ada Android.

Ia mengakui, untuk meraup pasar, ada banyak kompetitor yang dihadapi yaitu global brand dan local brand, di segmen harga Rp900 ribu - Rp1,3 juta. Untuk itu lah, dilakukan strategi melalui distribusi cepat, setelah peluncuran, produk sudah ada di berbagai kota.

"Kita ingin jadi pelopor, kita melihat ada segmen yang perlu kita isi. Biasanya brand lain kalau harga terjangkau biasanya minim fungsi. Nokia ingin membuktikan bahwa ponsel dengan harga terjangkau bukan berarti kinerjanya turun tapi optimal," terangnya.

Menurutnya, penjualan saat ini dilakukan masih secara offline, terutama untuk pasar di Indonesia. Meski tidak menutup kemungkinan akan ada penawaran ke online.

Ia mengungkap, penjualan melalui e-commerce baru mencapai 10%, dan masih besar di offline. Karena memang untuk Nokia 1 di segmentasi tersebut, banyak orang baru percaya kalau sudah pegang langsung.

"Jadi untuk produk-produk yang memang di tengah-tengah tapi keunikannya tinggi, bisa dijual online. Tapi untuk Android Go orang ingin touch & feel lebih dulu," imbuhnya.

HMD sendiri punya 2 produk flagship dan affordable. Untuk yang flagship menyasar di kota-kota besar seperti Bandung, Jogja, Surabaya, dan Medan. Untuk yang affordable banyak menyasar kota-kota secondary bahkan tertiery seperti Solo.

Pemilihan Solo bukan tanpa alasan, sebab pihaknya ingin dengan cepat menyentuh masyarakat. Posisi Solo masih masuk segmentasi untuk ponsel ponsel menengah.

"Jadi Solo diistimewakan, terlebih pasar di Jawa termasuk Solo dinamis," tandasnya. (Rum)

(way)