WONOGIRI, solotrust.com - Empat mahasiswi farmasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam tim Apoteker Keluarga Unggulan (AKU) memberikan pelatihan dan monitoring swamedikasi di Desa Sendang, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
Kegiatan itu dilakukan sejak April 2018 dan berlangsung kurang lebih selama tiga bulan, bekerja sama dengan perangkat desa Sendang dan bidan desa Sendang.
Salah seorang mahasiswi, Qisty Aulia Khoiry menerangkan, swamedikasi merupakan upaya pengobatan yang dilakukan oleh pasien sendiri. Swamedikasi biasa dilakukan untuk mengatasi keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat. Sedangkan, pengabdian yang dilakukan meliputi sosialisasi, pelatihan materi maupun praktik langsung, monitoring, dan evaluasi.
"Proses pengabdian dengan memberikan materi dengan mini kurikulum yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap dan selangkah demi selangkah," ujar Qisty kepada solotrust.com Rabu (22/8/2018).
Evaluasi program, kata Qisty, dilakukan dengan pemberian pre test dan post test. Dalam hasil pre test dan post test dibandingkan apakah ada perubahan setelah pemberian materi oleh tim.
"Adanya pre test dan post test sebagai bahan evaluasi untuk melihat pemahaman dari para kader terhadap materi yang disampaikan," kata dia.
Pihaknya berharap, lebih dari 80 persen peserta dapat memahami materi yang telah disampaikan dalam pelatihan itu. Kaum ibu dipilih sebagai target sasaran dengan dasar alasan ibu adalah pahlawan pertama dalam keluarga apabila ada yang sakit.
"Maka ibu sebagai pahlawan kesehatan dalam keluarga harus tahu pengobatan yang tepat dan rasional saat melakukan swamedikasi saat anggota keluarga sakit," harapnya. (adr)
(wd)