TEMANGGUNG, solotrust.com- Pameran sejarah dan budaya yang digelar di Pendopo Pengayoman, Kabupaten Temanggung dari tanggal 24 hingga 28 Agustus kemarin berjalan dengan sukses. Setiap harinya stand pameran selalu penuh dikunjungi penonton.
Salah satu stand favorit pengunjung adalah Balai Pelestarian Manusia Purba Sangiran atau yang lebih dikenal dengan Museum Sangiran. Para pengunjung berharap ke depan pemeran seperti ini lebih banyak diadakan di Kabupaten Temanggung.
Fosil dan artifak yang dipamerkan nampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk melihat sambil belajar. Tak heran jika setiap harinya ribuan pengunjung memadati stand Museum Sangiran. Para penjaga stand pun nampak tidak berhenti memberikan penjelasan kepada setiap pengunjung yang bertanya.
Salah satu pengunjung Nera Sukma Wijayati mengaku jika salah satu favorit di pameran ini adalah Museum Sangiran. Pasalnya di stand tersebut benda yang dipamerkan sangat menarik perhatian. Selama ini dirinya dan rekan-rekan mengenal fosil dan artifak hanya di buku sejarah.
“Dengan adanya pameran ini kita bisa melihat secara nyata barang barang tersebut.” Tuturnya
Dirinya berharap agar ke depan pameran pemaeran seperti ini sering diadakan di Kabupaten Temanggung, sehingga wawasan tentang museum bisa bertambah.
Sementara itu perwakilan dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Muhammad Mujib Nur Rohman mengakui jika animo pengunjung ke stand Musueum Sangiran sangat luar biasa. Sejak dibuka hingga berakhirnya pameran standnya tidak pernah sepi.
“Diharapkan dengan adanya pemeran ini masyarakat Kabupaten Temanggung dan sekitarnya bisa lebih mengenal Museum Sangiran dan suatu saat bisa berkunjung ke Museum Sangiran.” Ungkapnya.
Sama halnya dengan Museum Sangiran, stand-stand yang lain seperti Museum Nasional, Vredenburg, Basuki Abdulah, Museum Sumpah Pemuda, Kebangkitan Nasional Serta Museum Kepresidenan juga terlihat ramai dikunjungi pengunjung.
Selain stand-stand yang menarik, di pameran tersebut juga ditampilkan antraksi seni dan budaya serta stand kuliner, sehingga membuat pameran sejarah dan budaya semakin menarik untuk dikunjungi.
Salah satu panitia pameran Waluyo mengatakan, jika pelaksanaan pameran sejarah dan budaya berlangsung sekses, salah satu indikasinya adalah tingkat kunjungan pameran yang selalu ramai. “tercatat ada 30 ribu pengunjung memadati pameran sejarah dan budaya.” Jelasnya.
Waluyo menambahkan, dengan animo yang begitu besar tersebut ke depan kegiatan kegiatan semacam ini akan terus dilaksanakan di Kabupaten Temanggung
Pameran sejarah dan budaya yang dikuti oleh 10 museum nasional resmi telah ditutup 28 Agustus yang lalu, namun besar harapan warga Temanggung agar kegiatan menarik tersebut bukan kali terakhir dilaksanakan. (dian)
()