Hard News

Hingga Penutupan, Stand Museum Sangiran Ramai Dikunjungi Masyarakat

Hard News

29 Agustus 2018 17:33 WIB

Fosil binatang purba milik Museum Sangiran.

TEMANGGUNG, solotrust.com- Pameran sejarah dan budaya yang digelar di Pendopo Pengayoman, Kabupaten Temanggung dari tanggal 24 hingga 28 Agustus kemarin berjalan dengan sukses. Setiap harinya stand pameran selalu penuh dikunjungi penonton.   

Salah satu stand favorit pengunjung adalah Balai Pelestarian Manusia Purba Sangiran atau yang lebih dikenal dengan Museum Sangiran. Para pengunjung berharap ke depan pemeran seperti ini lebih banyak diadakan di Kabupaten Temanggung.   



Fosil dan artifak yang dipamerkan nampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk melihat sambil belajar. Tak heran jika setiap harinya ribuan pengunjung memadati stand Museum Sangiran. Para penjaga stand pun nampak tidak berhenti memberikan penjelasan kepada setiap pengunjung yang bertanya.    

Salah satu pengunjung Nera Sukma Wijayati mengaku jika salah satu favorit di pameran ini adalah Museum Sangiran. Pasalnya di stand tersebut  benda yang dipamerkan sangat menarik perhatian.  Selama ini dirinya dan rekan-rekan mengenal fosil dan artifak hanya di buku sejarah.

“Dengan adanya pameran ini  kita  bisa melihat secara nyata  barang barang tersebut.” Tuturnya  

Dirinya berharap  agar ke depan  pameran pemaeran seperti ini sering diadakan di Kabupaten Temanggung, sehingga wawasan tentang museum bisa bertambah.   

Sementara itu  perwakilan  dari  Balai Pelestarian Situs  Manusia Purba  Sangiran  Muhammad Mujib Nur Rohman mengakui jika animo pengunjung ke stand Musueum Sangiran sangat luar biasa. Sejak dibuka hingga berakhirnya pameran standnya tidak pernah sepi.    

“Diharapkan dengan adanya pemeran ini  masyarakat Kabupaten Temanggung dan sekitarnya bisa lebih mengenal Museum Sangiran  dan  suatu saat  bisa berkunjung ke Museum Sangiran.” Ungkapnya.  

Sama halnya dengan Museum Sangiran, stand-stand yang lain seperti Museum Nasional, Vredenburg, Basuki Abdulah, Museum Sumpah Pemuda, Kebangkitan Nasional  Serta Museum Kepresidenan  juga terlihat ramai  dikunjungi pengunjung.   

Selain stand-stand yang menarik, di pameran tersebut juga  ditampilkan antraksi seni dan budaya   serta stand kuliner, sehingga membuat pameran sejarah dan budaya semakin menarik untuk dikunjungi.       

Salah satu panitia pameran  Waluyo  mengatakan, jika pelaksanaan pameran sejarah dan budaya  berlangsung sekses, salah satu indikasinya adalah tingkat kunjungan pameran yang selalu ramai. “tercatat  ada 30 ribu pengunjung memadati pameran sejarah dan budaya.” Jelasnya.  

Waluyo menambahkan, dengan animo yang begitu besar  tersebut ke depan  kegiatan kegiatan semacam ini akan terus dilaksanakan di Kabupaten Temanggung  

Pameran sejarah dan budaya yang dikuti oleh 10 museum nasional  resmi telah ditutup 28 Agustus yang lalu, namun besar harapan warga Temanggung agar  kegiatan menarik tersebut bukan kali terakhir dilaksanakan. (dian)  

()