Hard News

Wali Kota Surakarta Harapkan Peringatan Hari Olahraga Nasional Tidak Ditunggangi Kepentingan Politik

Jateng & DIY

2 September 2018 09:25 WIB

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.

SOLO, solotrust.com - Kegiatan jalan sehat yang diinisiasi oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dengan mengusung tema Semangat Haornas Membangkitkan Perjuangan Tritura Masyarakat Solo Rupanya tak mendapat restu dari banyak pihak, tak terkecuali Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.

Kegiatan tersebut rencananya bakal digelar 9 September 2018 mendatang di Kota Barat, dengan menghadirkan sejumlah tokoh seperti Neno Warisman, Ahmad Dhani, Ustadz Tengku Zulkarnaen dan tokoh lainnya.  



Namun, pada pelaksanaanya kegiatan itu nyatanya terbentur dengan kegiatan Pemkot Surakarta dalam menyambut Hari Olahraga Nasional. Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, menyatakan, tanggal 9 September 2018 mendatang akan digelar acara Pekan Olahraga Warga Solo (Porwaso) di Kottabarat.

Ia menegaskan, kegiatan tersebut sudah tercantum dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2018 sesuai dengan surat edaran dari Gubernur Jawa Tengah untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

"Kita sudah ada DPA APBD 2018, sesuai Perda, Porwaso dilaksanakan tanggal 9 September, Pemkot sudah ada kegiatan itu tempatnya di Kota Barat, itu sudah teragendakan, kita tetap jalan untuk Porwaso," tegas Rudy

Rudy menjelaskan dalam Porwaso nanti dilaksanakan berbagai macam perlombaan yang sifatnya tradisional, diantaranya lomba tarik tambang, bakiak, kasti, gobak sodor serta senam.

"Dalam Perwaso 9 September nanti ada berbagai macam lomba dan senam," kata Rudy

Saat disinggung mengenai tuntutan yang akan disampaikan dalam pelaksanaan jalan sehat, Rudy menyampaikan pesan masyarakat hendaknya dapat menentukan kepentingan dengan momentum yang sedang berlangsung.

Adapun dalam selebaran pamflet kegiatan jalan sehat umat Islam dan masyarakat solo tertulis tiga tuntutan yang ingin diutarakan kepada pemerintah, pertama menurunkan harga sembako, kedua menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan ketiga menurunkan tarif listrik.

"Bagi saya itu tidak pas, hari olahraga ya temanya semangat olahraga, membuat sehat, bukan ditumpangi dengan kepentingan tuntutan-tuntutan seperti itu, masyarakat harus pandai melihat kepentingannya harus bisa dipilah dipilih, kepentingannya apa, olahraga, politik, sosial budaya. Kalau misalnya untuk berkaitan masalah presiden, harapan saya kedua pendukung mau sabar nunggu tanggal 21 September besok, setelah penetapan calon presiden dan wakil presiden, nanti kan ada masa kampanye juga toh," tutur Rudy

"Orang jawa bilang ora usah gege mongso (jangan mendahului takdir), meskipun sudah dideklarasikan, Tuhan mengendaki lain juga bisa kok," tambah dia.

Wali Kota yang akrab disapa Rudy itu mengaku, dirinya tidak menghendaki kejadian serupa dengan yang ada di Bengkulu dan Surabaya berkaitan dengan nama-nama tersebut terjadi di Kota Solo yang sangat ia cintai dan banggakan.

"Saya hanya minta untuk menjaga kondusifitas di Kota Solo, jangan ada kejadian seperti di Bengkulu dan Surabaya. Sayang lho, kalau kita sudah membangun Kota Solo sedemikian rupa seperti ini, masyarakat kental dengan persatuan dan kesatuan, hanya gara-gara seperti itu masyarakat jadi terpecah belah, harapan saya Solo selalu aman dan nyaman," harap Rudy. (adr)

(wd)