SOLO, solotrust.com - Yayasan Batik Indonesia (YBI) menggelar peringatan Hari Batik Nasional (HBN) di Kota Solo tepatnya di Ndalem Gondosuli Laweyan Solo, sekaligus meluncurkan galeri digital.

Program peringatan HBN 2018 ini digelar selama tiga hari, 1-3 Oktober 2018 di Solo dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua Panitia HBN Titiek Imawati menjelaskan, program HBN diawali pada Senin (1/10/2018) dengan kunjungan ke galeri batik Go Tik Swan, dilanjut ke Museum Batik Danar Hadi.

Setelah itu, menggunakan becak atau andong, para peserta HBN bejalan-jalan santai ke Kampung Batik Laweyan untuk mengunjungi para perajin batik dan pelaku industri di sana.

"Kunjungan ini kami jadikan momentum bukan saja berkenalan dan memperluas jaringan, tapi juga memperdalam pengetahuan orang mengenai sejarah Kampung Batik Laweyan," tuturnya kepada solotrust.com, Selasa (2/10/2018).

Menurutnya, di Kampung Batik Laweyan, orang bisa memahami batik dari nilai sejarahnya, keasliannya, regenerasinya, hingga nilai ekonominya yang terbangun luas hingga mancanegara.

Hari ini juga digelar pergelaran tari dan busana di Ndalem Gondosuli Laweyan. Atraksi seni berupa sendratari bertajuk 'Perjalanan Sehelai Kain' dalam balutan ragam busana batik karya perancang Indonesia.

Ndalem Gondosuli, sebuah ruang tampil seni terbaru di Laweyan, ke depan akan menjadi salah satu pusat edukasi dan galeri batik digital. Melibatkan beberapa perancang busana nasional dan lokal, serta sanggar tari di Solo.

Ketua YBI Jultin Harlotina mengatakan, sendratari 'Perjalanan Sehelai Kain' merupakan puncak seremoni HBN 2018 dan menjadi seri lanjutan dari program sejenis pada 2017 lalu.

"Tapi, khusus tahun ini kami berkeras ingin memberikan Laweyan yang maju ke muka untuk bicara banyak soal batik. Ini kesempatan dunia luas untuk makin memahami Laweyan," terangnya. (Rum)

(way)