Ekonomi & Bisnis

Dukung Pendanaan Sub Sektor Seni Pertunjukan, Bekraf Gelar Financial Club

Ekonomi & Bisnis

24 Oktober 2018 05:00 WIB

Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fajar Hutomo memberi sambutan saat pembukaan Bekraf Financial Club Sub Sektor Seni Pertunjukan di Alila Hotel, Selasa (23/10/2018).

SOLO, solotrust.com- Persoalan dana dan keuangan selalu menjadi kendala di sub sektor seni pertunjukan.

Untuk itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berupaya meningkatkan akses pembiayaan sub sektor seni pertunjukan melalui Bekraf Financial Club (BFC), di Hotel Alila Solo, Selasa (23/10/2018).



Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo menjelaskan BFC diadakan untuk menghubungkan pelaku ekonomi kreatif sub sektor seni pertunjukan dengan lembaga keuangan bank dan non bank.

"Bekraf Financial Club kali ini bertema pola pembiayaan subsektor seni pertunjukan karena seni pertunjukan adalah subsektor ekonomi kreatif unggulan Solo," ujarnya pada media, Selasa (23/10/2018).

Para narasumber dari pelaku ekonomi kreatif sub sektor seni pertunjukan di Solo hadir menjelaskan karakteristik dan rantai nilai seni pertunjukan dan model pembiayaan yang diperlukan.

Narasumber tersebut antara lain Wahyu Santosa Prabowo (koreografer), Balcius Subono (komposer), dan Senik Satiti (penata kostum).

Para narasumber lembaga keuangan meliputi Hari Santosa Sungkari (Deputi Infrastruktur Bekraf), Laksono Dwi Onggo (Kepala OJK Solo), Djoko Tri Sulistijo (Pemimpin BNl Solo), dan Dony Fernando (Perwakilan Maybank Syariah).

Sejumlah 38 perwakilan lembaga keuangan bank dan non bank turut hadir. Mereka berkesempatan berdiskusi terkait sub sektor seni pertunjukan untuk menyalurkan model pembiayaan yang sesuai.

Mewakili Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, hadir Staf Ahli Walikota Bidang Keuangan dan Pembangunan Lilik Joko Saptyanto. Menurutnya, kota Solo punya sejarah panjang dan punya keragaman ekonomi kreatif.

"Berbagai program di solo sudah mengarah pengembangan ke arah kota kreatif tidak hanya fisik tapi juga non fisik. Besarnya potensi ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi kreatif," tutur Lilik.

Melalui BFC ini, lembaga keuangan bank dan non bank diharap mengetahui the nature of the business dari subsektor seni pertunjukan. Sehingga, lembaga keuangan bisa menyalurkan pembiayaan yang tepat.

"Kami harap, acara ini dapat meningkatkan akses pembiayaan yang dibutuhkan pelaku ekonomi kreatif subsektor seni pertunjukan,” pungkas Fadjar. (Rum)

(wd)