Hard News

Soal Pembakaran Bendera, Ketua MUI Surakarta: Masyakarat Jangan Mudah Terprovokasi

Jateng & DIY

25 Oktober 2018 19:38 WIB

Massa saat melakukan aksi di depan kantor PCNU Kota Surakarta dengan membawa poster, Selasa (23/10/2018). (solotrust.com/dit)

SOLO, solotrust.com - Terkait pembakaran bendera dalam perayaan Hari Santri Nasional (HSN) di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu, MUI Kota Surakarta meminta kepada masyarakat untuk bisa menahan diri. Terlebih lagi masyarakat diminta tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan yang menyimpang.

”Serahkan semuanya kepada pihak kepolisian. Dan kita jangan mudah terprovokasi, karena kalau mudah terprovokasi yang akan rugi bukan hanya umat Islam namun bangsa Indonesia,” jelas Ketua MUI Kota Surakarta Subari, Kamis (25/10/2018).



Guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, pihaknya mengimbau agar alangkah lebih baiknya pelaku menyerahkan diri dan mengakui segala kesalahannya. Selain itu, tentunya pihak terkait juga memberikan pembinaan kepada anggotanya.

”Kalaupun sudah ada permintaan maaf, saya berharap proses hukum juga ditegakkan, agar masyarakat tenang dan percaya akan adanya proses hukum di Tanah Air,” katanya.

Subari juga mengimbau jangan sampai ada aksi anarkis hingga berujung kepada pengrusakan. ”Sekali lagi, semua harus bisa meredam, agar tidak sampai ke tindakan anarkis,” harapnya.

Polisi menyatakan bahwa bendera yang dibakar merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Hingga saat ini, pihak kepolisian sudah mengamankan diduga pembawa bendera HTI yang berujung pembakaran tersebut. Polisi juga tengah memburu penyebar video pembakaran bendera itu. (dit)

(way)