SOLO, solotrust.com – Film karya Kamila Andini “Sekala Niskala” atau “The Seen and Unseen” kembali meraih penghargaan internasional, yakni dalam QCinema International Film Festival 2018 yang digelar di Metro Manila, Filipina pada 21-30 Oktober 2018.
Melalui akun Instagramnya, @kamilandini, Sabtu (27/10/2018), ia me-repost unggahan dari @qcinemaph yang merupakan akun Instagram resmi dari ajang tersebut terkait capaian “The Seen and Unseen” ini.
“The Seen And Unseen” memenangkan Special Jury Prize. Film tersebut menang dari sederet film yang berasal dari beberapa negara Asia lain yakni “Malila: The Farewell Flower” dari Thailand, “Long Day’s Journey Into Night (3D) dari Cina, “A Land Imagined” dari Singapura, “The Third Wife” dari Vietnam, dan “The Great Buddha+” dari Taiwan.
Dalam deskripsi yang tertulis dalam pengumuman kemenangan “The Seen and Unseen”, film tersebut dinilai sebagai sebuah pengingat yang indah, di mana masih ada rasa dan harapan di tengah dunia yang terlihat seperti tidak berperasaan.
Film ini dipuji karena keapikannya dalam bercerita, visualnya yang mengagumkan serta sangat dalam secara aspek psikologis.
Film ini juga dipuji karena menampilkan penggambaran yang mendalam dari kemurnian yang bertumbukan dengan realita yang keras, dan terutama melukiskan dengan pencerahan tentang bagaimana mengatasi sebuah kehilangan.
Sedikit gambaran tentang “The Seen And Unseen”, suatu hari di kamar rumah sakit, Tantri (10 tahun) menyadari bahwa ia tidak memiliki banyak waktu dengan saudara kembarnya, Tantra. Kondisi Tantra melemah dan mulai kehilangan indranya satu per satu. Tantra menghabiskan waktu terbaring di rumah sakit saat Tantri harus menerima kenyataan bahwa ia harus menjalani hidup sendirian.
Tantri terus terbangun tengah malam dari mimpinya menemui Tantra. Malam hari menjadi tempat bermain mereka. Di bawah bulan purnama Tantri menari; ia menari tentang rumah, alam, dan perasaannya. Seperti bulan yang meredup dan digantikan matahari, begitu pula dengan Tantra dan Tantri. Bersama, Tantri mengalami perjalanan magis dan relasi emosional melalui ekspresi tubuh; antara kenyataan dan imajinasi, kehilangan dan harapan.
Sebelumnya, “The Seen And Unseen” telah mendapatkan sejumlah apresiasi dari dunia internasional. Film tersebut sudah malang melintang di banyak negara dan telah mendapatkan sederet penghargaan, antara lain penghargaan tertinggi (Grand Prix) dalam Berlinale Generation & Tokyo Filmex International Film Festival, Best Youth Feature Film dari Asia Pasific Screen Awards (APSA), dan The Best Cinematography dalam Malaysia Golden Global Awards (MGGA). (Lin)
(way)