JAKARTA - Mi instan adalah makanan kesukaan banyak orang Indonesia. Semua kalangan, tua maupun muda, pasti pernah memakan mie instan dalam berbagai merk, bahkan mi instan pun sering menjadi makanan favorit banyak orang.
Namun ada beberapa hal yang sering diabaikan saat memakan mi instan. Padahal, hal ini sangat penting agar mi instan yang dikonsumsi tetap aman dan sehat.
1. Tanggal kadaluarsa
Sebelum memasak mi instan, pastikan untuk memperhatikan tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Biasanya, kebanyakan mi instan memiliki batas waktu hingga enam bulan. Oleh karena itu, buat yang sering menumpuk mi instan di dalam rumah sebagai stok, perhatikan juga tanggal kadaluarsanya sebelum memasak.
Adapun saat membeli, kita harus melihat tanggal kadaluarsa juga karena tidak menutup kemungkinan ada kelalaian dari tempat kita membeli dan masih menjual produk yang sudah basi.
2. Memasak mi hingga matang sesuai dengan petunjuk
Buat yang senang memakan mi instan dengan cara hanya dijadikan mi remas, hentikan kebiasaan tersebut dari sekarang karena cara tersebut sangat tidak sehat dan tidak dianjurkan. Memakan mi instan hanya dengan diremas dapat menyebabkan gangguan percernaan dan bila dilakukan secara terus menerus dapat menjadi bibit penyakit.
3. Membuang air rebusan pertama
Saat merebus mi, jangan lupa membuang air yang pertama digunakan untuk merebus karena pada saat merebus, lapisan lilin yang terkandung dalam mi tersebut sebagian besar akan larut bersama air. Oleh karena itu, saat merebus, kuah dari mi tersebut akan berwarna putih kekuningan, seperti warna mi. Dengan membuang air rebusan pertama maka hal itu akan meminimalisir banyaknya lilin yang masuk ke tubuh.
4. Jangan mencampurkan bumbu ke dalam mie yang sedang dimasak
Jangan pernah mencampurkan bumbu ke dalam mie yang sedang dalam proses perebusan atau sedang dimasak, karena bumbu mi memiliki kandungan berbahaya yang akan semakin berbahaya bila tercampur dengan air bersuhu tinggi. Untuk mengurangi bahaya tersebut, maka dalam petunjuk penyajian pun dituliskan bahwa bumbu mi harus dicampurkan saat mi sudah matang dan sudah diangkat dari air rebusan.
5. Kurangi pemakaian bumbu mi instan
Kandungan garam dan MSG dalam bumbu mi instan memang cukup mengkhawatirkan. Walaupun komposisi yang sudah terdapat di dalam setiap bungkus mi tidak dengan serta merta ditentukan secara sembarangan, namun tubuh manusia tetap memiliki batas untuk mengonsumsi garam dan MSG.
Oleh karena itu, sebaiknya kurangi pemakaian bumbu mi instan yang kita santap. Adapun cara lain untuk mengurangi pemakaian garam dan MSG adalah dengan membumbui mi instan dengan racikan sendiri.
6. Berikan gizi yang seimbang ke dalam mi instan
Walaupun mi instan memiliki nutrisi buat tubuh, tetap saja kandungan karbohidrat yang berlebihan tidak menyehatkan. Oleh karena itu, sebisa mungkin tambahkan bahan-bahan yang dapat menambah gizi, misalnya sawi, kol, telur, sosis, tomat, dan lain-lain. #teras.id
(wd)