Hard News

BBWS Bengawan Solo Tingkatkan Kapasitas Petugas OP Sungai

Jateng & DIY

14 November 2018 08:03 WIB

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS, Dra Nova Dorma Sirait MT saat memberikan arahan kepada petugas OP yang disebar di lokasi praktik.

SOLO, solotrust.com - Penguatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dengan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP).

Sebanyak 97 petugas OP BBWS diterjunkan melakukan praktik kerja lapangan dengan disebar masing-masing kelompok terdiri dari 10 peserta. Mereka ditugaskan menyusuri sepanjang aliran sungai Bengawan Solo di berbagai daerah dari hulu ke hilir untuk mengamati dan mencari data/ informasi mengenai prasarana sungai.



"Penguatan sistem dilakukan melalui penguatan struktur data dan informasi serta penguatan proses melalui penguatan Sumber Daya Manusia dan standar prosedur kerja," ujar Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS, Dra Nova Dorma Sirait MT saat dijumpai solotrust.com di kawasan Jembatan Mojo, Semanggi, Surakarta, pada Selasa (13/11/2018).

Menurutnya, pemerintah telah membangun prasarana sungai di Wilayah Sungai Bengawan Solo antara lain tanggul, parapet, revetment, bangunan pengendali sedimen, krib, retention pond, dan bendung sebagai upaya pengendalian daya rusak air dan pemanfaatan sumber daya air yang lebih luas,

"Sehingga untuk menjaga fungsi layanan prasarana sungai sesuai umur layanan, maka perlu dilakukan pengelolaan aset secara profesional, transparan, akuntabel, efesien dan efektif mulai dari tahap perencanaan, pendistribusian dan pemanfaatan serta pengawasannya," jelas Nova kepada wartawan disela kegiatan

Nova menjelaskan, informasi yang didapatkan dari Petugas OP Sungai, instansi/dinas, dan masyarakat di wilayah Sungai Bengawan Solo melalui aplikasi Early Warning System maupun inspeksi tanggul sungai secara langsung di lokasi, menjadi data yang diolah oleh Unit Sungai di Kantor BBWS Bengawan Solo dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis sehingga data/informasi kondisi prasarana sungai dapat dipetakan.

"Melalui giat ini kami memetakan data prasarana sungai di Wilayah Sungai Bengawan Solo dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) agar diperoleh data dan informasi yang akurat, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan melalui perbaikan dan rehabilitasi prasarana dan/atau melakukan persiapan tindak darurat dengan fokus utama pada lokasi lokasi tanggul kritis dan lokasi lokasi yang belum memiliki bangunan pengendali banjir. Dengan demikian, tingkat layanan terjaga sesuai tuntutan masyarakat dan berfungsi secara berkelanjutan," papar dia.

"Dukungan data dan informasi SIG aset prasarana sungai juga akan memperbaiki upaya mitigasi bencana secara lebih efektif dan efisien pada lokasi lokasi rawan banjir," imbuh dia.

Nova berharap proyek ini bermanfaat secara individu kepada staf BBWS Bengawan Solo, yaitu meningkatnya kapasitas aparat dalam memanfaatkan teknologi untuk mempercepat pelaksanaan tugas dan fungsi kerja.

"Bagi organisasi, proyek ini bermanfaat dalam meningkatkan layanan dan kepercayaan publik melalui perbaikan proses penyusunan rencana karena dukungan Sistem informasi Geografis aset prasarana sungai, serta pelaksanaan operasi dan pemeliharaan/ rehabilitasi aset sehingga fungsi layanan prasarana sungai tetap terjaga sesuai umur layanan," jelas dia.

Adapun kegiatan peningkatan SDM petugas OP berlangsung selama dua hari Senin (12/11/2018) hingga Selasa (13/11/2018). Pada hari pertama, peserta dibekali materi tentang pengelolaan aset sungai di Hotel Alana. Kemudian di hari kedua, peserta diajak praktik lapangan ke lokasi bantaran Sungai Bengawan Solo. (adr)

(wd)