SOLO, solotrust.com ̶ Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) inisial DA melompat dari Jembatan Jurug pada Selasa (01/07/2025). Jenazah DA ditemukan pada Rabu (02/07/2025), pukul 12:00 WIB di koordinat 7˚32’36’’S 110˚52’25’’ Sungai Bengawan Solo. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi jasad DA pada pukul 12:25 WIB.
Dikutip dari keterangan pers UNS, mahasiswi DA diketahui telah memiliki riwayat percobaan bunuh diri sejak 2023, seperti overdosis obat dan melukai diri dengan senjata tajam.
“Mahasiswi tersebut memberikan informasi kepada Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa dan Kepala Program Studi D4 K3 bahwa yang bersangkutan mempunyai masalah kejiwaan dan riwayat percobaan bunuh diri sejak 2023 sampai 2025 dengan berbagai cara, antara lain overdosis obat dan peralatan tajam, dan pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa,” terang pihak kampus dalam siaran pers.
Tentu pihak instansi DA tidak mengharapkan hal ini terjadi, UNS berduka cita. Sekretaris sekaligus juru bicara (Jubir) Universitas Sebelas Maret, Agus Riwanto, menyatakan UNS telah memberikan prosedural bantuan selama penanganan kasus. Pihak kampus menyediakan akomodasi UNS-In pada keluarga DA, transportasi, dan pendampingan sampai ke rumah duka.
“Begini ini kan kejadiannya insidental ya, bagi UNS tentu ini merupakan berita buruk, tentu kami menyampaikan duka cita atas kepergiaan mahasiswa kami. Oleh karena itu, pada proses pencarian ada pendampingan, lalu kami juga membantu akomodasi keluarga korban untuk tinggal di UNS-In, kemudian kami menyediakan kendaraan sampai ke tempat tujuan. Saat korban dibawa ke rumah keluarga, kami juga mendampinginya lalu mengantarkan sampai ke pemakaman akhir,” jelas Agus Riwanto kepada solotrust.com, Kamis (03/07/2025).
Universitas Sebelas Maret telah memiliki Subdirektorat Konseling bernama Sasmita Jiwa untuk mencegah mahasiswanya mengidap penyakit mental. Tersedia layanan bersama dokter, psikolog, dan pendamping konseling secara gratis.
“Itu bisa dimanfaatkan mahasiswa ya, untuk konsultasi terkait apa pun ya, terutama terkait kelancaran studi UNS. Sudah ada dokter, ada psikolog, ada ahli pendidikan luar biasa, dan ada guru bimbingan konseling yang bisa membantu mahasiswa apabila ada kesulitan. Artinya, sebenarnya itu sudah kami lakukan ya dan korban adalah salah satu yang menerima layanan itu, sejak Januari 2025 sampai mungkin memutuskan untuk bunuh diri itu, masih melakukan pendampingan. Jadi bagi kami, kami tidak kurang-kurang memberikan layanan bagi kesulitan semacam ini,” ucap Agus Riwanto.
Pihaknya juga menyampaikan harapan supaya para mahasiswa UNS mampu memanfaatkan layanan Sasmita Jiwa yang telah disediakan.
*) Reporter: Eka Ririn Marantika/Salma Arezha/Siti Latifah
(and_)