SOLO, solotrust.com- Dengan dibunyikannya gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari, Selasa (13/11/2018), di halaman Masjid Agung Surakarta, menandai dimulainya prosesi sekaten tahun ini.
Kedua gamelan tersebut tidak dibunyikan secara bersamaan, melainkan gamelan Kiai Guntur Madu dibunyikan dahulu, kemudian Kiai Guntur Sari giliran dibunyikan.
Bahkan, sebalum masing-masing gamelan dibunyikan para warga sudah sangat antusias, baik di sisi utara maupun selatan letak kedua gamelan itu.
Tak ada hitungan detik, saat gamelan dibunyikan, warga langsung berebut janur. Bahkan, tak jarang mereka langsung nginang bersama.
Partini (56) warga asal Sukoharjo ini mengaku tak pernah melewatkan saat gamelan sekaten dibunyikan. Karena menurutnya, dengan mengunyah kinang bisa awet muda.
”Kalau berebut janur itu, berharap berkah, semoga ada berkah baik di sekaten tahun ini,” katanya.
Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Dipokusumo mengatakan, sebelum kedua gamelan tersebut dikeluarkan, kemarin gamelan tersebut dilakukan penjamasan.
”Gamelan tersebut akan dibunyikan sampai tanggal 22 November, "jelas pria yang akrab disapa Gusti Dipo ini. (dit)
(wd)