SOLO, solotrust.com - Pasar Sekaten kembali digelar Keraton Kasunanan Surakarta, mulai 23 Agustus hingga 22 September 2024 di Alun-alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta. Pasar Sekaten diadakan sebagai salah satu tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Sejumlah pedagang gerabah terlihat memenuhi pinggiran jalan Alun-alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta, namun pantauan solotrust.com, tenda-tenda mereka tampak sepi pembeli. Salah seorang pedagang gerabah, Sumadi mengaku lapaknya cenderung sepi pembeli.
“Ini sudah nggak laku (jualannya),” kata pria asal Mayong, Jepara, Jawa Tengah ini.
Ketika ditanya mengenai omzet harian, Sumadi mengaku dirinya tak bisa memerkirakan lantaran belum ada pembeli yang mampir ke tenda jualannya.
“Niki mboten payon blas (Ini belum terjual sama sekali-red),” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan pedagang gerabah lainnya yang sama-sama berasal dari Mayong, Jepara, Kusnan. Dia bilang, omzet harian didapatkan tidak menentu. Menurut Kusnan, omzet yang dia dapatkan tiap tahun semakin menurun.
“Malah turun (omzet tahunan),” ucapnya.
Omzet semakin menurun ini tak sebanding dengan kenaikan harga sewa tenda yang kian naik dari tahun ke tahun. Kusnan mengeluhkan harga sewa tenda semakin mahal di setiap tahunnya.
“Ini bayar ini (sewa tenda), tiga meter itu lima juta. Kemahalan, tolong pihak yang menyelenggarakan Sekaten dikasih keringanan lah. Dulu tuh murah, sekarang kok jatuhnya mahal,” keluh Kusnan.
Dia berharap agar pihak penyelenggara Sekaten dapat memberikan dispensasi untuk harga sewa tenda bagi para pedagang.
“Bayar stan per tahunnya naik. Harapannya stan untuk pedagang gerabah ini ada dispensasi,” harap Kusnan.
*) Reporter: Nur Indah Setyaningrum/Rimadhiana
(and_)
