BALI, solotrust.com - Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2019 merupakan ajang bagi para produsen lokal untuk pamerkan produk terbaiknya kepada buyer mancanegara.
Roadshow Pameran IFEX 2019 di Hotel Santika Kuta, Bali pada awal November 2018 adalah rangkaian dari roadshow yang akan dilanjut di kota-kota lain seperti di Cirebon, Jepara, Semarang, Solo, Jepara dan Yogyakarta.
Pameran IFEX 2019 akan kembali digelar pada tanggal 11 - 14 Maret 2019 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta.
Pameran mebel dan kerajinan B2B (business to business) terbesar di Indonesia dan kawasan regional ini, hasil kerjasama Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dengan Dyandra Promosindo.
Ketua Umum HIMKI, Soenoto menerangkan IFEX merupakan ajang unjuk gigi bagi pengrajin Tanah Air dan selalu dinantikan oleh pemain industri mebel dan kerajinan, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Upaya memperkenalkan IFEX ke dunia internasional mulai menampakkan hasil menggembirakan. Dari tahun ke tahun kami menerima feedback yang baik, tidak hanya dari para pemain dan buyers lokal tapi juga para pemain dan buyers dari luar negeri,” tuturnya.
HIMKI bersama Dyandra Promosindo terus membenahi sistem penyelenggaraan pameran agar menjadi lebih baik. Untuk memberi kenyamanan bagi para exhibitors, buyers, dan pengunjung selama di area pameran.
“Kami sadar masih banyak yang perlu kami perbaiki dan ini menjadi perhatian penting. Mengingat pameran ini ajang penting untuk memperlihatkan kemajuan industri mebel dan kerajinan kita kepada dunia internasional,” paparnya.
Presiden Direktur PT. Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, menegaskan pihaknya masih terus mendukung HIMKI dalam penyelenggaraan IFEX tahun 2019 dan tahun - tahun berikutnya.
“Kami juga telah melakukan evaluasi pada penyelenggaraan sebelumnya dan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan IFEX 2019,” ujarnya.
HIMKI juga terus mendorong anggotanya agar bisa menghadirkan materi pendukung pameran dalam bahasa Inggris sehingga memudahkan para buyer.
Sebelumnya, IFEX 2018 berhasil menarik sekitar 11.429 buyers dan visitors dari 114 negara. Dengan lebih dari 500 peserta pameran, dari dalam dan luar negeri, total transaksi mencapai USD 1,14 milyar. Nilai on the spot transaction tercatat USD 350 juta dan follow up transcation sebanyak USD 790 juta.
Dengan mengusung tema “Redefine, Inspire, Innovation”, IFEX 2019 mendorong para pengrajin mebel dan kerajinan untuk terus melakukan inovasi produk serta meningkatkan komoditas ekspor mebel dan kerajinan Indonesia ke dunia.
Apalagi tahun ini, pemerintah menargetkan nilai ekspor industri mebel meningkat menjadi US$ 2 milyar. IFEX dinilai sebagai medium tepat untuk memperkenalkan produk - produk unggulan Indonesia ke mancanegara.
Sebagai bagian dari sirkuit pameran furnitur di Asia, IFEX menjadi salah satu incaran para buyers luar negeri yang tertarik dengan keunikan dan keindahan produk-produk furnitur dan kerajinan Indonesia.
Mebel Indonesia terkenal dengan karakteristik unik, keterampilan berkualitas, keanekaragaman budaya, kombinasi bahan ramah lingkungan, serta inovasi desain unik yang memenuhi standar internasional.
Produk mebel Indonesia terkenal sangat khas dan mewah khususnya untuk pasar Eropa, Amerika, dan wilayah Asia dan Afrika. Di mana masyarakat kelas atas memilih perabotan dari rotan dan kayu untuk rumah mereka. (Rum)
(wd)