SOLO, solotrust.com – Kecakapan dalam berbahasa Inggris menjadi tantangan yang harus dihadapi mahasiswa zaman sekarang (zaman now). Mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang berpendidikan, dituntut untuk mahir dan cakap dalam berbahasa Inggris. Terlebih di era keterbuaan informasi dan terbukanya kerja sama dengan negara-negara asing.
Rektor Universitas Setia Budi (USB) Dr Ir Djoni Tarigan MBA mengatakan, tantangan yang dihadapi saat ini baik oleh dosen maupun mahasiswa adalah masih terbatasnya kemampuan dan kebiasaan untuk bercakap menggunakan Bahasa Inggris.
Djoni mencontohkan, bagaimana terbatasnya conversation Bahasa Inggris untuk keseharian saat ia bersama pejabat rektorat lainnya berada di Korea.
"Tantangan yang kita kejar juga soal berbahasa Inggris, padahal di era sekarang penting untuk memahami berbahasa Inggris dalam menjalin kerja sama dengan negara lain," jelasnya saat jumpa pers dengan wartawan dalam peringatan ke-21 Dies Natalis USB, Jumat (16/11/2018).
Wakil Rektor 1 USB Surakarta Dr Dra Peni Pujiastuti MSi menambahkan, berbagai strategi dan upaya baik akademik maupun nonakademik telah dilakukan USB untuk mengatasi tantangan meningkatkan kapasitas berbahasa Inggris.
"Kami telah dirikan Language Center untuk mendalami percakapan Bahasa Inggris, USB juga ada program penguatan Bahasa Inggris yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa, sedangkan untuk nonakademik kita ikutsertakan mahasiwa dalam kompetisi-kompetisi Bahasa Inggris," papar dia.
Selain itu, tambahnya, adapula USB English Club di mana mahasiswa akan dididik oleh mentor, di sana diajarkan conversation untuk meningkatkan kemampuan bercakap menggunakan Bahasa Inggris, termasuk program Wednesday English Day, yang mana setiap Rabu komunikasi di kampus diwajibkan menggunakan Bahasa Inggris.
"Namun upaya itu masih fluktuatif, artinya belum konsisten, kedepan akan kami tingkatkan kembali, dan lebih meningkatkan skill berbahasa Inggris untuk keseharian," tutur dia. (adr)
(way)