BOGOR, solotrust.com - Sebanyak 8 dosen senior Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia mengikuti the 6th ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance (the 6th AICIF).
AICIF diadakan oleh International Council of Islamic Finance Educators (ICIFE) rutin tiap tahun. Dengan anggota dari Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan FIlipina.
Tuan rumah The 6th AICIF adalah Mindanau State University. Acara diadakan di New World Makati Hotel, Manila, Filipina, 14 - 15 November 2018.
Rombongan dipimpin Ketua STEI Tazkia, Murniati Mukhlisin. Delapan dosen senior, yaitu Luqyan Tamanni, Miftakhussurur, Yaser Syamlan, Rusdiana Priatna, Afif Zaerofi, Grandis Imama Hendra, Nurizal Ismail dan Rahma Wijayanti.
Para dosen ini mewakili semua program studi di Tazkia yaitu Pascasarjana Ekonomi Syariah, Bisnis dan Keuangan Syariah, Muamalat, Akuntansi Syariah, Ekonomi Syariah, Diploma 3 Keuangan Mikro Syariah.
Tim peneliti ini memaparkan penelitiannya seputar tata kelola syariah, perbankan dan pasar modal syariah, sistem keuangan moneter dan asuransi syariah, serta keuangan sosial syariah.
Murniati mengatakan, kegiatan ini untuk memberi peluang bagi dosen mempresentasikan hasil penelitian sehingga memperkaya Tridharma pendidikan di kampus.
"Juga membawa Kampus Tazkia di level ASEAN melalui berbagai kerjasama dengan berbagai instansi di kawasan ini," ujarnya melalui siaran pers yang diterima solotrust.com, Jumat (16/11/2018).
Tim juga mengadakan kunjungan ke KBRI Manila dan Asian Development Bank. Murniati menyampaikan tausiyah di KBRI dan salah satu anggota tim, Nurizal mengisi Khutbah pada Jum'at (16/11/2018).
Agenda di Asian Development Bank di Manila membahas potensi kerjasama dengan kampus. Juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara STEI Tazkia dan Mindanau State University.
Murniati menilai, bagi ekonomi Islam lokal dan internasional, pengembangan ekonomi syariah di kawasan ASEAN masih didominasi Malaysia dan Indonesia.
Brunei sudah mulai menunjukkan geliat keuangan syariah. Filipina dan Thailand sudah mulai walau agak lamban. Tapi tidak terlihat di Singapura dan Myanmar.
“Diharapkan dengan adanya perjumpaan pendidik bidang keuangan syariah di kawasan ASEAN dapat bersinergi untuk mengembangkan ekonomi syariah," imbuhnya.
Selain ekonomi syariah, juga diharap dapat mengembangkan industri halal, regulasi syariah lebih baik lagi, dari sisi pendidikan dan penyediaan sumber daya manusia.
Rencananya, STEI Tazkia akan menjadi tuan rumah di pertemuan tiga tahun mendatang. (Rum)
(wd)