SOLO, solotrust.com - Menjelang pesta demokrasi pada 2019 mendatang, organisasi Islam Muhammadiyah memberikan arahan ke anggotanya untuk menyikapi secara dingin.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengatakan, pihaknya tidak harus sibuk di dunia politik seperti kelompok lain. Para anggota diimbau agar berguna bagi masyarakat karena banyak yang ditimpa kesusahan.
"Jangan sampai terjadi konflik atau saling serang, jangan sampai kontra produktif hingga terjadi disintegrasi di masyarakat," tuturnya, saat jumpa pers Milad 106 Muhammadiyah, di Puri Mangkunegaran Solo, Minggu (18/11/2018).
Menurutnya, ini tahun kesedihan bagi Indonesia. Sebab banyak saudara se-Tanah Air yang terkena bencana. Tidak hanya di daerah Donggala, Sigi dan Palu, Sulawesi saja.
"Kami ingin menampilkan sosok organisasi yang peduli masyarakat," imbuhnya.
Untuk itu, Milad Muhammadiyah ke 106 Tahun bertema Ta'awun untuk Negeri dan fokus pada Semangat Kebersamaan. Sebagai organisasi sosial dan organisasi dakwah, berpusat pada asas perjuangan PKU yaitu Penolong Kesengsaraan Umat.
Dadang mengatakan, Muhammadiyah berupaya menolong warga - warga yang sedang kesusahan. Juga menyelamatkan masyarakat yang terkena musibah yang hebat seperti di Lombok, Palu dan daerah lain.
Selain itu, Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah mendukung Palang Merah Indonesia (PMI). Bahkan MDMC telah mendapatkan 2 penghargaan sebagai organisasi terbaik dalam menolong korban bencana. (Rum)
(wd)