Ekonomi & Bisnis

HIMPO Sambut Positif Rencana Subsidi Pupuk Organik

Ekonomi & Bisnis

7 Juli 2023 13:03 WIB

Musyawarah Nasional (Munas) I Himpunan Mitra Produsen Pupuk Organik (HIMPO) Indonesia di Solo, Kamis (06/07/2023)

SOLO, solotrust.com - Para produsen pupuk organik dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam Himpunan Mitra Produsen Pupuk Organik (HIMPO) menyambut gembira rencana pemberian subsidi dari pemerintah.

Ketua HIMPO Indonesia, M Parto berharap, subsidi ini bisa mendorong semangat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan produksi pupuk organik yang kebutuhannya sangat banyak.



Parto mengatakan hal itu di sela Musyawarah Nasional (Munas) I HIMPO Indonesia di Solo, Kamis (06/07/2023). Selain menyikapi rencana pemberian subsidi kepada produsen pupuk organik, Munas juga memilih dan menetapkan Ketua Umum HIMPO Indonesia.

Dalam kesempatan itu pula dilakukan penandatanganan komimen bersama para pengurus dan anggota HIMPO Indonesia terkait dukungan terhadap pemerintah dalam memproduksi pupuk organik.

"Semoga subsidi dari pemerintah bisa menjadi penyemangat bagi teman teman UMKM dalam memproduksi pupuk organik. Cukup lama kita berjuang untuk mendapatkan subsidi lagi setelah dua tahun lalu diputus pemerintah," kata Parto.

Lebih lanjut Parto mengutarakan, dana subsidi dari pemerintah tidak hanya mendorong penyediaan atau produksi pupuk organik yang dibutuhkan para petani, namun juga menghidupkan perekonomian di daerah-daerah.

Sebab, lanjut dia, produksi pupuk organik yang menggunakan kotoran hewan dan tumbuhan itu, sebagian besar dilakukan di desa-desa.

"Nah, selama subsidi itu dicabut, produksi pupuk organik lesu, banyak pula yang tutup sehingga memunculkan pengangguran yang jumlahnya sangat banyak," katanya.

Hal senada diungkapkan Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo dalam sambutannya. Ia mengatakan, subsidi untuk pupuk organik sudah menjadi komitmen pemerintah dan tinggal menunggu regulasi tahun ini dari kementerian.

"Regulasi dari Kementerian Pertanian ini sangat dibutuhkan dalam memberi subsidi pupuk organik sebab regulasi sebelumnya subsidi pupuk organik telah dicabut," kata dia.

Ditambahkan, pupuk organik nantinya diproduksi masyarakat dengan bahan baku antara lain kotoran hewan dan atau tumbuhan. Sementara tugas pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia menjaga kualitas atau quality control.

Menurut Dwi Satriyo, masih banyak produksi pupuk organik belum memenuhi standar ditetapkan. Jumlahnya 14 persen dari sekitar 250.

"Momentum subsidi pupuk organik ini jangan dilewatkan. Bagi teman-teman produsen yang belum memenuhi kualitas, tingkatkan kualitasnya," ujarnya.

Dwi Satriyo mengakui, petani lebih senang menggunakan pupuk anorganik yang lebih cepat hasilnya ketimbang pupuk organik. Padahal pupuk organik jauh lebih baik untuk menjaga kesuburan tanah. Kehadiran pupuk organik sangatlah penting untuk mengembalikan atau menjaga kesuburan tanah.

"Bagi kita semua, pupuk organik ini semata-mata bukan hanya bisnis semata, tapi juga menjaga misi agar Tanah Air kita tetap subur" tukas Dwi Satriyo. (*)

(and_)