SOLO, solotrust.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memproyeksikan sumbangan sektor ekonomi digital akan semakin bertumbuh.
Hal itu diungkap oleh Direktur Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Umi Kulsum, saat menyambangi Solo beberapa waktu lalu.
"Pada tahun 2017, nilai transaksi online mencapai Rp 79 triliun, meningkat daripada tahun 2016 yang di angka Rp 65 triliun," ujarnya.
Selain indikasi tersebut, pihaknya mengungkap, persentase kontribusi ekonomi digital juga mengalami peningkatan, dari 0,5 % di tahun 2016 menjadi 1 % PDB di tahun 2017.
Hal itu juga didukung penetrasi internet, dari angka 51% pada 2016 menjadi 65% pada tahun 2017. Serta kenaikan penggunaan internet dari 132 juta jiwa pada 2016 menjadi 171 juta jiwa pada 2017.
Adapun PDB tercatat meningkat dari Rp 12.407 triliun pada 2016, menjadi Rp 13.282 triliun pada 2017.
Menurutnya, terdapat 7 sektor prioritas ekonomi digital yang akan dikembangkan pemerintah ke depan.
Meliputi fintech, ekonomi kreatif, e-healthcare, e-travel, e-commerce, pendidikan, dan transportasi (aplikasi pemesanan angkutan).
Diproyeksi, pada 2020 persentase kontribusi ekonomi digital meningkat hingga 2 % dari PDB, nilai transaksi online melesat di angka Rp 325 triliun, dan PDB mampu mencapai Rp 17.542 trilun.
Proyeksi itu seiring penetrasi internet yang diperkirakan akan meningkat hingga 87 % dan penggunaan internet menyentuh 236 juta jiwa pada 2020. (Rum)
(wd)