Serba serbi

Yakin Tak Jadi Kontroversi, Film Ahok Tekankan pada Edukasi

Musik & Film

28 November 2018 04:10 WIB

Bersama pemain film, Rudi Valinka menghadiri Meet and Greet di Solo Paragon Mall.

SOLO, solotrust.com - Penulis buku "A Man Called Ahok", Rudi Valinka, menanggapi secara santai bila ada pihak yang menyebut film yang berjudul sama dengan bukunya itu dipolitisasi.

Penulis dengan nama alias Kurawa itu mengatakan bahwa hak setiap orang, bahkan bila ada yang menyebut film garapan sutradara Pratama Tuta ini dipolitisasi. Sebab ia yakin masyarakat sudah terbuka dan lebih pintar.



"Saya harap masyarakat melihat dulu filmnya. Film ini lebih ingin mengedukasi hubungan ayah dan anak, tentang konflik keluarga. Jadi tidak ada yang dipolitisasi," tuturnya pada solotrust.com, saat ke kota Solo beberapa waktu lalu.

Ia tidak merasa film yang menceritakan kehidupan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama itu adalah suatu kontroversi. Sebab dari awal pembuatan film, pihaknya tidak ada keinginan film ini membawa isu tertentu. Bila ada yang menilai tidak sesuai ekspektasi, ia menanggapi bahwa masing-masing pihak berhak mengambil sikap.

Meski begitu, ia mengakui pada awalnya ada ketakutan soal kontroversi. Tapi ia mengambil sikap optimis dengan menghadapi dan meminimalisir ketakutan. Terlebih ia yakin cerita dan skrip film bagus, didukung pemain dan kru tepat. Hingga akhirnya film itu bisa dirilis pada 8 November 2018 lalu.

Soal tantangan dalam pembuatan film, ia mengungkap harus menghabiskan sebulan di Belitung Timur, dan terpaksa tidak ketemu dengan keluarga. Namun soal kendala dari sisi teknis produksi, ia mengaku persiapan pra- produksi sudah matang dan semua berjalan lancar.

"Produksi juga lancar, sesuai jadwal dan tidak molor. 99 persen sudah antisipasi apa yang terjadi di lapangan, ada plan A plan B," ujarnya.

Ia mengatakan dari awal proses pembuatan film, pihaknya selalu berhubungan dengan Ahok. Tim menemui di penjara Mako Brimob beberapa kali sebelum shooting, sehingga Ahok mengetahui progres film. Jadi, tidak ada yang ditutupi sama sekali.

Adapun terkait jumlah penonton yang saat ini sudah tembus 1,4 juta, ia senang dan bersyukur. Menurutnya, bila film makin banyak ditonton, artinya bisa diterima oleh masyarakat.

"Dan bertahan di minggu ke-4, ini luar biasa untuk sebuah film biopik," kata Rudi.

Soal surat dari Ahok pada tanggal 22 November 2018, ia juga mengaku senang. Karena itu berarti tokoh masyarakat itu perhatian pada tim dan pemain. Terlebih dengan kondisi Ahok yang masih dalam penjara Mako Brimob tapi mau mencoba berkomunikasi.

"Kita doakan Pak Ahok sehat dan kalau secepatnya keluar dari penjara, kita ikut senang," harapnya. (Rum)

(wd)