SOLO, solotrust.com - Korban biro umroh Hannien Tour berdatangan ke Polresta Surakarta, Selasa (2/1/2018). Kedatangan mereka ingin melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan Hannien Tour, sekaligus ingin memastikan penangkapan bos Hannien Tour Farid Rosyidin dan Avianto oleh polisi.
Jumlah korban yang datang sebanyak 41 korban dari wilayah Solo Raya, Yogyakarta, dan Semarang. Menurut penuturan para korban, selama ini mereka hanya diberi janji-janji dan alasan melalui pesan singkat dari ponsel.
Kedatangan mereka juga untuk menuntut uang yang telah disetorkan kepada tersangka untuk segera dikembalikan. Selain itu mereka juga ingin melihat langsung wajah tersangka. Namun karena alasan keamanan, pihak kepolisian tidak memperkenankannya.
Seperti Sriyatmi, salah seorang korban yang berasl dari Klaten, mengatakan bahwa dirinya bersama suaminya sudah membayar lunas dengan total Rp53 juta dan dijanjikan akan berangkat pada April lalu. Namun yang didapat hanya janji palsu, hingga kini pun dirinya masih belum berangkat setelah membayar secara lunas.
“Katanya diundur-undur terus kan, Mas,” ujar Sriyatmi.
“Kalau kepengin saya ya dikembalikan saja,” harap Sriyatmi.
Sementara itu pihak Polresta Surakarta meminta kepada semua korban untuk segera melapor ke pihak kepolisian. Mengingat tersangka dari kasus ini sudah tertangkap. Dengan banyaknya pelapor maka kasus ini bisa diselesaikan secara tuntas.
Selain pihak Polresta Surakarta, ternyata Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta juga mendapatkan aduan dari para anggota biro perjalanan haji PT Utsmaniyah Hannien Tour.
Mereka merasa menjadi korban, mengingat apa yang dijanjikan oleh pihak biro jasa, sampai saat ini tak terealisasikan.
“Sudah ada 59 orang yang melaporkan biro jasa tersebut ke Kemenag Surakarta. Kami juga meminta kepada mereka untuk lapor ke Polresta Surakarta, jadi agar segera mendapatkan penanganan,” jelas Kasi Perjalanan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kota Surakarta Rosyid Ali Safitri kepada wartawan, Jumat (5/1/2018).
Bahkan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak Polresta Surakarta guna membongkar kasus tersebut. Bahkan, menurut prediksinya masih banyak orang yang menjadi korban biro perjalanan tersebut.
“Kalau korbannya saya yakin masih banyak, hanya saja mereka enggan melaporkannya, karena mungkin merasa malu,” katanya.
Sementara itu, ia juga memastikan jika Hannien Tour belum mengantongi izin resmi. Karena sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan rekomendasi izin resmi dari pihak Kemenag Provinsi Jawa Tengah (Jateng).(Kaleidoskup 2017/dwm-dit)
(wd)