BANTEN, solotrust.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pendidikan kebencanaan dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah. Hal tersebut melihat potensi bencana yang tinggi mengintai Tanah Air.
Tsunami yang menerjang pesisir Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam telah menewaskan sedikitnya 300 orang. Banyaknya korban yang timbul salah satunya disebabkan karena mereka tak sempat menyelamatkan diri saat tsunami menghantam daratan. Tak ada peringatan dini sebelum tsunami terjadi.
Selain meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melengkapi sistem alat peringatan dini, Jokowi juga menyoroti pentingnya pendidikan kebencanaan bagi masyarakat.
"Melihat potensi bencana di Tanah Air dan banyaknya korban yang ditimbulkannya, saya memandang perlu untuk memasukkan pendidikan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan," kata Jokowi, mengutip akun Instagram pribadinya, Senin (24/12/2018).
"Dengan begitu, masyarakat mendapatkan pengetahuan sejak dini terkait kebencanaan sehingga dapat meminimalisir jumlah korban," imbuhnya.
Jokowi mengunjungi daerah terdampak tsunami di Banten pada Senin (24/12/2018) pagi. Ia sempat ke Labuan menemui para pengungsi di Lapangan Futsal Rancateureup, juga mengunjungi korban luka yang dirawat di Puskesmas dan Rumah Sakit Lapangan Batalyon Kesehatan I Marinir Cilandak di Labuan.
(way)