Hard News

Evakuasi Terus Berlangsung, Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Capai 373 Orang

Hard News

25 Desember 2018 09:32 WIB

Foto udara dampak tsunami Selat Sunda. (Dok BNPB)

SOLO, solotrust.com - Korban tewas akibat bencana tsunami Selat Sunda terus bertambah. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 24 Desember pukul 17.00 WIB mencatat, 373 orang dinyatakan tewas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat. Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan.



Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, selain korban tewas, 1.459 orang ditemukan luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.

Kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.

“Jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang. Di daerah ini merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila yang banyak berderet di sepanjang pantai,” jelas Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Jumlah pengungsi yang semula 11.453 orang, saat ini berkurang menjadi 5.361 orang. Berkurangnya pengungsi karena mereka kembali ke rumahnya. Kemarin mengungsi karena adanya isu tsunami susulan.

Tsunami menerjang pesisir Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam sekitar pukul 21.27 WIB. Sebelumnya, pada 21.03 WIB Badan Geologimendeteksi erupsi Gunung Anak Krakatau. Dari erupsi tersebut yang akhirnya menyebabkan kepundan Gunung Anak Krakatau kolaps dan menimbulkan gelombang tsunami.

(way)