Hard News

PJBL PLTSa Putri Cempo Ditandatangani, Rudy: Anak Cucu Terhindar Pencemaran Lingkungan

Jateng & DIY

30 Desember 2018 15:32 WIB

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan PJBL di Loji Gandrung, Jumat (28/12/2018).

SOLO, solotrust.com – Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo begitu senang atas titik terang dimulainya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo Surakarta setelah terpilihnya PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) sejak tahun 2016 lalu.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan PT SCMPP di Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota, Jumat (28/12/2018).



“Dengan menerapkan solusi ini, Kota Surakarta telah mengambil tindakan strategis untuk menyelesaikan masalah sampah di masa mendatang. Dengan begini kan anak cucu akan terhindar atas pencemaran lingkungan dari sampah-sampah kota, anak cucu nanti bisa menikmati air tanah yang bersih,” ungkap pria yang akrab disapa Rudy kepada wartawan usai menyaksikan penandatanganan itu.

Rudy tak memungkiri, Kota Solo menghadapi masalah yang sama seperti kota-kota lain di Indonesia. Di mana sampah dari kota menumpuk, sementara terbatasnya ruang untuk membuang sampah yang melebihi kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) yang dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat dan berbahaya bagi lingkungan sekitarnya.

Saat ini, Solo menghasilkan lebih dari 200 ton sampah padat kota. Dengan asumsi kenaikan 5 persen pada tahun 2040, Kota Solo akan menghasilkan lebih dari 500 ton sampah per hari. Maka daru itu, Pemkot terus mengupayakan penuh realisasi pembangunan PLTSa Putri Cempo. Akan terlambat jika tidak ada tindakan untuk menyelesaikan masalah sampah di kota. Rudy berharap setelah penandatangan PJBL ini, infrastruktur dapat dikerjakan secepatnya.

Dengan dibangunnya PLTSa itu, nantinya sampah-sampah perkotaan bakal diolah menjadi energi listrik dengan proses wet pyrolysis mengubah sampah padat perkotaan menjadi biochar. Selanjutnya, melalui proses gasifikasi batubara atau bio massa (biochar) diubah menjadi gas sintetis. Lalu, gas sintetis itulah yang bakal dikonversi menjadi bentuk energi lain seperti listrik. (adr)


(way)