SOLO, solotrust.com - Panitia Solo Great Sale (SGS) 2019 telah menjadwalkan sosialisasi kepada para tenant atau peserta yang berpartisipasi pada Rabu (9/12019) di Pendopo Balai Kota Surakarta.
Sekretaris Panitia SGS 2019 David R Wijaya menerangkan, sosialisasi tersebut fokus untuk mengantisipasi kendala pemasukan data transaksi (entry data) dalam gelaran bulan diskon yang diadakan rutin tiap tahun pada Februari tersebut.
"Evaluasi pelaksanaan selama ini, masih ada PR mengoptimalkan transaksi yang tercatat. Dengan transaksi yang terjadi saja sudah melebihi target, apalagi bila ditambah transaksi yang selama ini belum ter-record bisa masuk," tuturnya saat ditemui solotrust.com di Kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia - Solo.
Menurutnya, transaksi banyak yang belum tercatat selama lima kali penyelenggaraan sebelumnya sebab menghadapi kendala. Antara lain, peran tenant dalam melakukan sosialisasi secara menyeluruh di manajemen masing-masing. Panitia telah mensosialisasikan ke pemilik tapi mungkin tidak menyentuh karyawan.
"Jadi stakeholder kita undang untuk sosialisasi, namun tergantung manajemen masing masing tenant," imbuhnya.
Berdasar pantauan panitia, kepesertaan pasar-pasar tradisional di Solo justru bagus. Karena pedagangnya langsung yang punya kios, jadi setelah disosialisasi mereka antusias untuk mengikuti SGS, bahkan mau memasukkan data transaksi sendiri.
Sebagai perbandingan, justru di pusat perbelanjaan atau mal yang sering terjadi luputnya entry data akibat berbagai faktor. Entah karena ganti karyawan, ganti shift karyawan atau penempelan stiker yang tidak kelihatan. Bahkan pihaknya berencana menyiapkan stiker tanda kepesertaan SGS dalam ukuran lebih besar agar masyarakat lebih mudah mengetahui.
Terkait kekhawatiran tenant soal transparansi data transaksi, pihaknya meyakinkan bahwa tenant tidak perlu khawatir. Sebab panitia hanya akan merilis data transaksi secara global. Hal ini pasti diyakinkan saat sosialisasi SGS ke para tenant dilakukan.
Masih soal kendala entry data, panitia tetap memerlukan banyak volunteer untuk mengoptimalkan kinerja panitia SGS karena waktu terbatas. Para sukarelawan akan ditempatkan sebagian untuk fokus di sekretariat Kadin dan sebagian di entri-entri transaksi yang belum terakomodir.
Misal terjadi kasus internet hank, maka data transaksi akan dibawa ke kantor Kadin untuk diproses, sehingga esok harinya dapat langsung melakukan entry data baru.
Selain itu, juga akan ada penambahan titik entry data dengan menggandeng sentra-sentra seperti Laweyan, karena tahun lalu tidak jalan. Padahal dari sisi sistem memungkinkan tenant menginput sendiri transaksinya. Namun, kebanyakan tenant mengeluh tidak punya SDM sehingga panitia berinisiatif membantu dengan adanya volunteer.
Terakhir, agar tenant maupun masyarakat semakin tertarik untuk mengikuti SGS 2019, panitia telah menyiapkan berbagai hadiah. "Sudah kita siapkan seperti tahun lalu, yaitu rumah, mobil, sepeda motor, dan lainnya. Meski nilai atau harganya tiap tahun naik," ungkapnya. (Rum)
(way)