SOLO, solotrust.com- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo akan tetap berpegangan pada prinsip 4K dalam mengantisipasi inflasi di tahun 2019 ini. Meliputi keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, dan komunikasi kebijakan yang efektif.
Hal itu diungkap oleh Kepala KPw BI Solo, Bandoe Widiarto. Terlebih pemerintah dan Bank Indonesia sudah menyepakati target inflasi di tahun 2019 sebesar 3,5% + 1%. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi, pihaknya menargetkan sebesar antara 5,0 % - 5,4% atau idealnya di angka 5,3%.
"Itu komposisi yang bagus. Kita tahu akan ada event nasional seperti Pemilu, selain itu juga lebaran, Natal dan tahun baru. Itu bulan-bulan yang TPID harus bekerja keras," tutur Bandoe yang juga sebagai Wakil Ketua TPID Kota Solo kepada solotrust.com.
Pihaknya juga sudah bertemu dengan dinas-dinas terkait beserta aparat penegak hukum pada pertengahan Januari 2019 untuk bersama-sama akan memantapkan 4K. Sehingga dapat melakukan stabilisasi harga baik dari sisi Core inflation, volatile food, dan dari sisi administered price.
Untuk volatile food, Bandoe memperkirakan akan berpotensi menyumbang inflasi. Hal ini dipengaruhi faktor cuaca yang diprediksi akan terjadi kemarau pada tahun ini. Untuk mengantisipasi, pemerintah menerapkan HET untuk komoditas pangan atau bahan pangan pokok. Elpiji 3 kg juga akan terus dipantau penggunaannya hanya kepada warga miskin.
"Juga ada yang menggembirakan, di tengah-tengah administered price, PLN dan PDAM mengkonfirmasi tidak ada kenaikan harga pada tahun 2019," imbuhnya.
Hal-hal lain yang harus diwaspadai terkait inflasi antara lain, nilai tukar Rupiah yang terus bergejolak. Kata Bandoe, kalau tidak dikelola, bisa mengakibatkan inflasi. Tarif rumah sakit juga ada kecenderungan naik sehingga pemerintah kota akan memberi imbauan untuk menjaga kenaikan supaya tidak berdampak pada inflasi. UMKM juga sudah mendapatkan pembiayaan murah dari perbankan, dan diimbau agar mencari untung sewajarnya.
Kemudian dari sisi pembangunan infrastruktur, Pemkot Surakarta tahun ini akan menyelesaikan pembangunan jembatan merah di sebelah timur Ngemplak yang menghubungkan Solo Utara dan Solo Selatan. Koordinasi sudah dilakukan supaya walau ada pembangunan tidak sampai menghambat distribusi barang dan jasa.
Bandoe menekankan, yang paling penting adalah tidak ada kenaikan harga atau bila ada perubahan-perubahan harus dilakukan secara koordinatif dan memilih waktu yang tepat. Agar jangan sampai menaikkan harga suatu barang atau jasa tapi bersamaan dengan momentum penting seperti lebaran atau tahun baru karena berakibat akumulatif. Dengan kata lain, bila melakukan kenaikan harga, harus diatur waktunya yang tepat.
Poin-poin penting yang telah dikemukakan oleh Bandoe tersebut, akan dijadikan modal dasar menghadapi pengendalian inflasi di tahun 2019. Pihaknya berharap, mudah-mudahan target inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia dan pemerintah yaitu 3,5% + 1% bisa tercapai.
"Kata kunci keberhasilan pengendalian inflasi adalah sinergi dan kolaborasi, jadi semua pihak harus bersinergi," pungkasnya. (Rum)
(wd)