KLATEN, solotrust.com- Politisi PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi VI DPR RI Aryo Bimo mengajak kepada masyarakat untuk memegang teguh Pancasila sebagai idiologi Bangsa.
Selain itu, dalam mendekati momen demokrasi ini, masyarakat bisa memaknai pesta demokrasi dengan sebaik-baiknya.
Menurutnya, melalui sosialisasi empat pilar ini, masyarakat harus memahami betul perbedaan. Perbedaan itu tidak hanya dalam pilihan presiden, wakil presiden serta pemilihan legislatif. Namun, perbedaan di Indonesia ini ada suku, ras, serta agama.
“Maka perbedaan politik tidak memisahkan masyarakat dari keluarga besar rakyat Indonesia,” kata Aryo di hadapan ratusan warga di Klaten, Minggu (27/1/2019).
Ia memaparkan, perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi itu hal yang wajar dan tidak harus ada perpecahan antar masyarakat.
“Jangan sampai kita beda pilihan, dengan tetangga dekat tidak baik. Dengan Pak RT, RW atau Pak Lurah menjadi pecah. Tidak itu yang saya maksud, kita pasti ada perbedaan, dan perbedaan itu hal yang wajar,” tegas Aryo.
Dengan itu, kata Aryo, bahwa memegang teguh ideologi Pancasila atau kebangsaan bisa mengantisipasi perpecahan antar masyarakat.
“Maka empat pilar dalam kebangsaan ini menjadi modal atau pondasi utama kita,” kata dia.
Menurut dia, berdemokrasi adalah penguatan untuk berbangsa. “Gara-gara pileg dan pilpres itu bercerai berai, atau menjadi tidak akur. Jangan sampai hal itu terjadi,” pungkasnya. (Jaka)
(wd)