Hard News

Moeldoko Sindir Soal Kritikan Harga di Pasar Tradisional

Jateng & DIY

28 Januari 2019 13:25 WIB

Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam Deklarasi Alumni UNS 01 di Graha Wisata Sriwedari, Solo, Sabtu (26/1/2019).

SOLO, solotrust.com – Alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam JoSmart (Jokowi Sebelas Maret) resmi mendeklarasikan dukungannya untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Jokowi – Ma’ruf Amin dalam kontestasi Pilpres 17 April mendatang.

Dalam deklarasi di Gedung Graha Wisata, Solo, Sabtu (26/1/2019) juga turut dihadiri Ibunda Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo yang secara simbolis mengalungkan shamir kepada pengurus Alumni UNS dan sejumlah tokoh nasional, diantaranya Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Politisi Golkar Akbar Tanjung dan Ustadz Yusuf Mansyur. Tak hanya diikuti Alumni UNS, tetapi juga dihadiri alumni perguruan tinggi lain, antara lain Universitas Indonesia, Institut Teknlogi Bandung, Trisakti, UGM dan lainnya.



Ketua Umum JoSmart Heri Sosiawan menuturkan, deklarasi ini diharapkan menjadi bola salju kepada alumni seluruh Indonesia. Dukungan yang diberikan kepada Joko Widodo sebagai wujud kecintaan terhadap sosok capres petahana itu yang menjadi hak demokrasi warga negara.

“Ini merupakan kebanggan dari kita semua, bahwa alumni UNS juga didukung oleh 17 perguruan tinggi, dan relawan di Solo Raya dan bahkan Indonesia. Republik Indonesia membutuhkan pemimpin yang santun, berprestasi, bekerja keras, bukan yang berbicara keras, yang teruji bukan yang suka dipuji,” ujar Heri di hadapan seluruh alumni yang hadir.

Pada kesempatan itu, Moeldoko menyampaikan banyak pemaparan program, visi dan misi serta capaian kinerja Joko Widodo selama memimpin bangsa Indonesia. Dan terlihat berbagai perkembangan pembangunan dari berbagai macam sektor. Mulai dari infrastruktur hingga kesejahteraan masyarakat dari perkotaan hingga ke pedesaan. Salah satu yang disinggung adalah program dana desa. Joko Widodo dianggap berhasil menumbuhkan semangat warga desa untuk tumbuh dan berkembang.

"Secara akumulasi, dana desa yang sudah digelontorkan oleh Presiden sebesar Rp 252 triliun. Rinciannya pada tahun 2015 dana desa yang digelontorkan sebesar Rp 27 triliun,  berikutnya 2016 sebesar Rp 40,7 triliun, 2017 dan 2018 masing-masing Rp 60 triliun, dan tahun 2019 sebesar Rp 73 triliun. Sungguh luar biasa, gairah pembangunan desa, pertumbuhan di desa-desa, Jokowi benar-benar memberikan energi,” kata Moeldoko.

Moeldoko pun sempat melontarkan sindiran atas kritikan yang kerap dialamatkan kepada Joko Widodo terkait harga kebutuhan bahan pokok di pasar-pasar tradisional yang cenderung mengalami kenaikan dan menyusahkan rakyat.

“Jangan-jangan yang ngomong gak pernah pergi ke pasar. Memang ada sebagaian yang naik itu kan sesuatu yang wajar hukum supplay and demand, yang jelas inflasi kita terjaga dengan baik,” tukasnya. (adr)

(wd)