Hard News

Wali Kota Tegaskan Lampion Pasar Gede Tetap Ada Tahun Depan

Jateng & DIY

05 Februari 2019 11:04 WIB

Masyarakat berfoto di bawah lampion Imlek di kawasan Pasar Gede, Solo. (Dok solotrust.com).

SOLO, solotrust.com – Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menegaskan bahwa pemasangan lampion di kawasan Pasar Gede yang sudah berjalan beberapa tahun, akan terus berjalan tahun-tahun ke depan. Ia juga memastikan tradisi Grebeg Sudiro tetap berlangsung di tahun-tahun mendatang.

Hal itu ia sampaikan saat beraudiensi dengan puluhan warga Solo yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Solo Bhinneka Tunggal Ika, di Balai Tawangarum Kompleks Balai Kota Surakarta, Senin (4/2/2019).



Pria yang akrab disapa Rudy tersebut menyebut, Pemkot siap mengakomodir dukungan terhadap gelaran event Kota Solo ini.

"Kegiatan Imlek ini kan memang kita sinkronkan dengan Solo Great Sale, selama sebulan penuh, kita mendorong ke sana untuk mendatangkan wisatawan dan meningkatkanperekonomian Kota dalam low seasons ini," kata Rudy.

"Setiap malam saya cek lalu lintas di tempat lamipon ini, seperti apa perkembangannya, masyarakat sangat meminati ini, intinya itu guyub rukun seperti peradaban zaman dulu, saya ingin menjadikan Solo masa depan adalah Solo masa lalu," imbuhnya.

Ia berpesan kepada masyarakat untuk merawat kemajemukan yang kental di Kota Solo. Lebih baik melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat tanpa mengkait-kaitkan hal yang berbau SARA.

"Mari merawat kemajemukan ini, sehingga kita bermasyarakat dengan baik tanpa membeda-bedakan," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo menambahkan, kebersamaan dan kerukunan warga sudah menjadi cita-cita Pemkot Surakarta. Kata dia, butuh keterlibatan dari masyarakat untuk memajukan Kota Solo dan menjadi contoh yang baik bagi warga kota lainnya.

"ini mengingatkan kembali, Kota Surakarta mendapat penghargaan kota paling nyaman, itu bukti dari keinginan Pemkot yang dibarengi dukungan masyarakat Kota Surakarta sendiri. Kita bisa menjadi yang lain wujud kebersamaan toleransi multikultural masyarakat kota," ujar Wawali.

Wawali berpesan agar masyarakat dapat berdabar dan tidak ikut terpancing emosi ketika ada sekelompok masyarakat yang membuat situasi dan kondisi kota menjadi tidak kondusif.

"Jangan terpengaruh dengan isu-isu, apalagi menjelang Pemilu. Saya yakin masyarakat kita bisa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk," tandasnya.

Pemasangan lampion ini sebelumnya mendapat protes dari sejumlah pihak. Pemasangan lampion dinilai berlebihan karena terlalu lama dan meluas. (adr)

(way)