Hard News

Mohammad Toha: HSN Momentum Klarifikasi Tudingan Tak Baik terhadap Ponpes dan Santri

Jateng & DIY

22 Oktober 2025 16:01 WIB

Anggota DPR-RI Komisi II, Mohammad Toha saat menghadiri apel akbar Hari Santri Nasional di GOR Gelora Bung Karno, Rabu (22/10/2025)

SUKOHARJO, solotrust.com - Anggota DPR-RI Komisi II, Mohammad Toha berharap peringatan Hari Santri Nasional (HSN) menjadi momentum penting untuk mengklarifikasi berbagai tudingan tak baik terhadap pondok pesantren (Ponpes) dan santri.

"Ini jadi momen untuk memberikan klarifikasi terkait banyaknya tudingan dan fitnah terhadap santri dan pondok pesantren," ungkapnya usai menghadiri apel akbar Hari Santri Nasional di GOR Gelora Bung Karno, Rabu (22/10/2025).



Selain itu, Mohammad Toha juga mengapresiasi desentralisasi peringatan HSN 2025. Menurutnya, peringatan Hari Santri Nasional kali ini cukup baik karena terdesentralisasi, tidak terpusat di satu kota besar.

Peringatan HSN tahun ini semakin meriah karena diisi berbagai kegiatan layaknya perayaan 17 Agustus. Sebelumnya, peringatan Hari Santri Nasional telah didahului kegiatan, seperti halaqoh, diskusi para santri, serta berbagai lomba.

"Ada lomba cerdas cermat, lomba dai, lomba Bahasa Inggris, lomba pidato, lomba voli, dan lomba olahraga lainnya," urai Mohammad Toha.

Diutarakan pula, santri memiliki tiga pilar utama, yakni tholabul ilmi (mencari ilmu), membersihkan jiwa (pendidikan emosional/akhlak), dan jihad fisabilillah.

"Apa yang dikerjakan santri dengan berpedoman tiga tadi, mencari ilmu, membersihkan jiwa, kemudian jihad fisabilillah. Ini adalah mulia, sangat mulia," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani turut hadir dan memberikan sambutan, menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi besar Nahdlatul Ulama (NU) dan kalangan pesantren dalam menjaga keharmonisan dan ketenteraman masyarakat Sukoharjo.

“Saya sangat bangga melihat semangat para santri dan warga NU. Sukoharjo rumah bagi semua dan NU telah menjadi pilar penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, toleransi, serta keagamaan yang moderat. Pemerintah daerah akan terus mendukung kiprah pesantren dalam membangun sumber daya manusia unggul dan berkarakter,” kata Etik Suryani.

Dalam kesempatan sama, Ketua PCNU Sukoharjo, Khomsun Nur Arif, menyampaikan maklumat menggugah semangat seluruh jemaah. Ia menegaskan, menjaga kiai dan pesantren bukan hanya bentuk penghormatan kepada guru dan lembaga pendidikan Islam, namun juga bagian dari menjaga keutuhan bangsa. Menurutnya, santri tidak lahir dari ruang kosong. Ia tumbuh dari rahim pesantren, dibimbing para kiai yang tulus berjuang tanpa pamrih.

"Menjaga kiai dan pesantren adalah menjaga sumber nilai, menjaga moral bangsa, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Khomsun Nur Arif disambut pekik takbir dan yel-yel semangat para peserta apel. (nas)

(and_)