Pend & Budaya

Dosen UBY: Saat KKN Jangan Bawa Atribut Politik

Pend & Budaya

23 Februari 2019 18:01 WIB

Pembekalan KKN.

BOYOLALI, solotrust.com- Sebanyak 79 mahasiswa Universitas Boyolali (UBY) dari 4 fakultas  mengikuti pembekalan KKN di aula Universitas Boyolali.

Materi pembekalan meliputi strategi komunikasi kepada masyarakat dan bagaimana menjadi pemimpin rombongan saat tiba di daerah KKN dan apa yang harus dilakukan mahasiswa peserta KKN begitu bergabung dengan penduduk setempat.



Pentingnya komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi kepada warga, bagaimana pesan yang disampaikan bisa dipahami warga.

"Komunikasi itu penting  agar publik bisa memahami pesan mahasiswa dan kita bisa memperoleh umpanbalik sesuai yang kita harapkan," kata Bejo, dosen Fakultas Komunikasi UBY, Sabtu (23/2/2019).

Menurut Bejo, komunikasi sangat diperlukan untuk mempermudah mahasiswa berinteraksi dengan warga, sehingga mahasiswa mampu berbicara secara jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat.

"Mahasiswa harus bisa interaksi dengan masyarakat tempat KKN serta bisa menjaga almamater UBY,"ujarnya.

Selain strategi komunikasi dalam pembekalan ini juga di beri materi kepemimpinan saat berada di lokasi KKN.

"Kita sebagai mahasiswa harus bisa menjadi panutan masyarakat  karena mahasiswa adalah utusan dari kampus dan mewakili kampus. Baik buruknya kampus salah satunya dipengaruhi oleh mahasiswa yang melaksanakan program KKN, "jelas Sigit Muryanto yang juga dosen Fakuktas Pertanian UBY ini.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Saiful Bachri berpesan agar mahasiswa di lokasi KKN jangan berpolitik. Karena tugas anda sebagai mahasiswa adalah belajar dan saat ini mengikuti KKN.

"Tanggalkan atribut politik saat berada di lokasi KKN," tegas Saiful.

Dalam KKN lokasi yang ditentukan di Kecamatan Sawit, Boyolali yang tersebar di 12 desa di kecamatan setempat. (Jaka)

(wd)