Hard News

UMKM di Indonesia Terkendala Regulasi dan Perizinan

Hard News

7 November 2017 23:55 WIB

Focus Group Discussion (FGD) hasil kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta (FEB UMS) dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Hotel Best Western Premiere, Solo Baru, Sukoharjo, Selasa (7/11). (Solotrust.com/Arum)

SUKOHARJO, Solotrust.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berupaya meningkatkan daya saing Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) dengan memaksimalkan potensinya agar berdaya saing kuat. Hal tersebut disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) hasil kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta (FEB UMS) dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Hotel Best Western Premiere, Solo Baru, Sukoharjo, Selasa (7/11).
 
Dalam jumpa pers usai acara, Dosen FEB UMS, Anton Agus Setiawan mengatakan, "UMKM di Indonesia terkendala regulasi dan perijinan. Meski pemerintah sudah mempermudah tapi kenyataan banyak UMKM masih kesulitan dan serapan pasar masih kecil,"
 
Dosen FEB UMS, Ihwan Susila kemudian memaparkan hasil FGD, yang diharap mampu menjadi solusi persoalan UMKM. "Dari aspek internal diperlukan kebijakan yang berpengaruh langsung ke UMKM. Sedangkan dari aspek eksternal butuh kebijakan yang tidak terhubung tapi berpengaruh,"
 
Dijelaskan, database yang tidak akurat menyebabkan bantuan ke UMKM tidak tepat sasaran. Pengembangan UMKM berbasis cluster harus dikembangkan jadi jejaring untuk membangun manajemen rantai pasok. Pemerintah harus mendorong SDM berkualitas untuk terjun di bisnis UMKM. Juga memberi dukungan dengan memberi stimulus seperti modal, akses, dan lain-lain.
 
"Selain itu, perlu sinergi Pemerintah Daerah dengan sektor lain sebab bisnis UMKM bergerak lintas daerah. Butuh dukungan dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) agar terjalin hubungan baik,"
 
Peserta FGD sekitar 50 orang dari berbagai kalangan. Antara lain UMKM, pelaku industri, Bappeda, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi, Dinas Tenaga Kerja, ASMINDO, KADIN, HIPMI, Akademisi dan lain-lain. FGD akan ditindaklanjuti dengan seminar di Hotel Best Western Premiere Solo Baru, Rabu 8 November 2017. 
 
"Paket Kebijakan Ekonomi yang dicanangkan pemerintah sudah bagus. Namun implementasi di lapangan masih banyak kendala. Harapannya, terjalin kerjasama antara pemerintah dengan akademisi dalam penelitian untuk kemajuan UMKM," pungkas Anton. (Arum-A)

(Redaksi Solotrust)

Berita Terkait

Berita Lainnya