Hard News

Cara Heru Cahyono Lestarikan Batik di Kota Solo

Jateng & DIY

18 Maret 2019 03:39 WIB

Heru Cahyono pelaku usaha dan pelestari batik saat menerima Anugerah Pers Jawa Tengah 2019 di Puri Kencana Ballroom, Lorin Hotel Solo, Jumat (15/3/2019). (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Pelaku dan pelestari batik di Kota Solo, Heru Cahyono menjadi salah satu dari 22 tokoh yang terpilih mendapatkan penghargaan Anugrah Pers Jawa Tengah 2019 Bidang Industri dan Kewirausahaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta.

Penghargaan tersebut diberikan kepada 22 tokoh yang dinilai telah memberikan kontribusi dan sumbangsih pemikiran serta kinerja di bidang tugas dan profesi masing-masing, kepada bangsa dan negara.



"Penghargaan dari kawan-kawan pers ini sangat berharga, saya bangga, terima kasih teman-teman media telah memilih saya yang dinilai memberikan kontribusi dan sumbangsih di bidang tugas dan profesi masing-masing kepada bangsa dan negara," kata Heru usai menerima penghargaan di Puri Kencana Ballroom Lorin Hotel Solo, Jumat (15/3/2019) malam.

Menurutnya, usaha batik bukan hanya sekadar bisnis, melainkan komitmen dalam melestarikan batik yang merupakan warisan dunia oleh Unesco.

Cara Heru dalam melestarikan batik adalah dengan konsep Batik Gallery & Education, sebagai destinasi wisata baru di Kota Solo yang diberi nama Ndalem Gondosuli.

"Lokasinya terletak di Kampung Batik Laweyan, ini saya rancang sebagai sarana mempersiapkan generai muda terampil dan kreatif dalam hal perancangan, penciptaan, dan pelestarian batik," ujarnya.

Sebagai hasil buah pemikiran serta kinerja sebagai pelaku dan pelestari batik, ia juga berupaya mendatangkan sarana pembelajaran dan minat generasi muda terhadap batik. Sarana tersebut meliputi Museum Batik Multimedia Digital serta Batik Workshop Education, yang diterapkan pada bangunan peninggalan awal abad 20, dengan kelengkapan multemedia yang dapat menjadikan belajar membatik mudah dan menyenangkan.

Usahanya melestarikan batik ini juga hasrat dalam dirinya untuk mendukung program pemerintah, pencanangan mengenai K13 pendidikan berkarakter bagi generasi bangsa melalui kebudayan dan keterampilan batik. Kegiatan workshop dan edukasi batik yang dilakukan Heru meliputi; batik short course dengan materi pelatihan batik dasar hingga program intensive course membatik professional.

"Batik Workshop & Education dapat menjadi rujukan outing class dari tingkat Paud hingga SMA/Mahasiswa. Dapat pula menjadi alternatif bentuk character building bagi instansi maupun corporate," ucap dia.

Kontribusi dan sumbangsih Heru dapat diakses oleh semua kalangan melalui gerai Batik Omah Laweyan yang terletak di Jalan Dr Rajiman Laweyan. Gerai batik itu melibatkan para pembatik dengan usia senja.

Penerima anugerah pers di bidang Industri dan Kewirausahaan itu juga menyediakan public area, yang dapat mewadahi para seniman, perajin, maupun masyarakat umum dalam bidang batik, pergelaran seni budaya, maupun seni rupa lainnya.

"Secara reguler kami juga kerap menampilkan event budaya yang mengakomodir para pelaku seni yang minim atas kantong-kantong penyaluran atau pun pementasan karyanya," jelas Heru. (adr)

(way)