SOLO, solotrust.com - Big Hit Entertainment, agensi yang menaungi BTS pada 19 Maret 2019 meluncurkan laman untuk perusahaannya. Dalam menyebut BTS, Big Hit menulisnya dengan “The Beatles of the 21st century” atau The Beatles abad ke-21.
Dua penulis BBC yakni Marie Jackson & Kesewaa Browne pada Oktober 2018 lalu menerbitkan artikel berjudul 'BTS and K-pop: How to be the perfect fan", yang memaparkan bagaimana obsesi penggemar BTS (ARMY) saat ini, yang mengingatkan tentang Beatlemania, sebutan penggemar The Beatles pada awal tahun 1960-an.
Di awal artikel BBC menulis, "Mereka adalah The Beatles untuk Abad ke-21- sebuah sensasi global yang menghasilkan mania dan pengabdian dalam ukuran yang setara, dan mereka menjual habis tiket konser di O2 Arena, London."
BBC kemudian menjabarkan bagaimana ARMY dengan dedikasinya mendukung BTS, seperti dari chant atau menyorakkan nama-nama anggota BTS sebelum mereka tampil, menarikan dance dari lagu-lagu BTS, membawa light stick BTS (ARMY Bomb) ketika mendatangi konser, pergi melintasi benua untuk bertemu BTS di konser, hingga membuat proyek-proyek filantropis karena terinspirasi lirik-lirik lagu BTS.
BBC mencontohkan salah satu penggemar yakni Cecilia Skram (18 tahun) dan ibunya, Vivian Nielsen (43 tahun) dari Oslo yang mencintai pesan positif yang disampaikan BTS.
"Mereka fokus pada mencintai diri sendiri dan menerima diri sendiri sebagaimana adanya, dan mereka berbicara tentang isu-isu sosial," kata Cecilia. Ia memperkenalkan BTS pada ibunya, yang akhirnya ibunya pun tertarik.
"Tidak banyak hal kontroversial yang melibatkan mereka. Mereka sopan. Di atas panggung ada sedikit dorongan, beberapa gerakan dipertanyakan, tetapi liriknya aman," tambahnya.
Keloyalan ARMY untuk terbang melintasi benua pun menjadi hal yang disoroti BBC. Adalah Chisa, seorang pekerja kantoran berusia 28 tahun dari Osaka, Jepang yang rela terbang ke Inggris untuk menonton konser BTS di O2 Arena.
Dia sebelumnya pernah sekali menonton konser BTS di Jepang, namun ingin "merasakan atmosfernya lagi", sehingga dia rela menghabiskan hampir £900 (sekitar Rp14,3 juta) untuk terbang ke Inggris.
Sementara itu, dalam artikel BBC lain berjudul "The Beatles v BTS: How do these supergroups compare?" yang terbit pada akhir Januari 2019, giliran BBC menguraikan tentang The Beatles dan bagaimana Beatlemania pada masa kejayaannya.
Pada tahun 1957, seorang bocah lelaki berusia 16 tahun bernama John Lennon menciptakan sebuah kelompok yang disebut Kuari, dan kemudian temannya, Paul McCartney bergabung.
Selama lima tahun berikutnya, band John dan Paul ini benar-benar berubah menjadi grup baru bernama The Beatles. Mereka bergabung dengan teman Paul, George Harrison pada gitar dan Ringo Starr sebagai drummer.
Mereka merilis single pertama "From Me To You" pada tahun 1963 yang menjadi no.1 di Inggris, dan melanjutkannya dengan memiliki 16 hits no.1 di Inggris. Total, mereka menghabiskan 65 minggu di puncak tangga lagu Inggris.
Selain itu, selama satu minggu di Bulan April 1964, The Beatles mencapai sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yakni menempatkan lima single terlaris di tangga lagu Billboard Amerika Serikat.
Banyak orang merasa bahwa The Beatles adalah band yang inovatif. Pada awalnya mereka terutama dipengaruhi oleh genre rock and roll tahun 50-an, tetapi seiring waktu mereka datang dengan cara-cara baru dalam membuat musik. Gagasan orisinal mereka memengaruhi ratusan band yang mengikuti mereka.
Bahkan 60 tahun setelah penciptaannya, mereka tetap menjadi salah satu grup musik paling populer di dunia sepanjang masa. The Beatles mengubah penampilan mereka selama bertahun-tahun dan menetapkan tren bagi jutaan penggemar di seluruh dunia.
Terkait dengan Beatlemania, pada tahun 1963, publik Inggris belum pernah melihat sesuatu seperti kerumunan para penggemar The Beatles. Popularitas band dengan audiens yang lebih muda, khususnya wanita ini menjadi titik pembicaraan besar di Inggris. Mereka berteriak, bersorak, menari dan kadang-kadang mencoba untuk naik ke panggung.
Fan mania ini kemudian dikenal sebagai 'Beatlemania', yang mengikuti grup ini dari Inggris ke Amerika Serikat. Pertunjukan The Beatles di Ed Sullivan tercatat ditonton oleh 73 juta orang pada tahun 1964. Meskipun band ini berpisah hampir 50 tahun yang lalu, masih ada jutaan penggemar Beatles di seluruh dunia saat ini.
Ya, kedua artikel BBC tersebut mencoba menggambarkan bagaimana BTS dengan ARMY-nya memiliki kesamaan dengan The Beatles dengan Beatlemania-nya. Mereka sama-sama fenomenal dan menjadi idola yang memiliki fan sangat masif.
Berita terbaru, BTS menjadi artis asia pertama yang menjual habis tiket konsernya di Stadion Wembley, Inggris hanya dalam waktu 90 menit. BTS pun menjadi artis ke-12 hingga saat ini yang berhasil menjual habis tiket konsernya di stadion berkapasitas 90.000 tersebut.
Grup beranggotakan RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan JungKook itu semula dijadwalkan menggelar konser bertajuk "Love Yourself: Speak Yourself" di Wembley pada 1 Juni. Namun Big Hit mengumumkan penambahan hari yakni pada 2 Juni setelah tiket sold out dalam waktu singkat. Tiket gelombang kedua dibuka penjualannya pada 8 Februari lalu.
Di Eropa, pada Oktober 2018, BTS diketahui berhasil mendapatkan penghargaan dari BBC Radio Teen Awards 2018. Digelar di The SSE Arena, Wembley, London, Inggris, BTS berhasil memenangkan penghargaan sebagai grup internasional terbaik (Best International Group). BTS menang dari empat grup internasional lain yakni 5 Seconds of Summer, The Carters, Panic! At the Disco, dan The Chainsmokers.
Tak hanya itu, BTS juga mendapatkan penghargaan sebagai bintang media sosial terbaik (Best Sosial Media Media Star) dalam ajang tersebut. BTS menang dari sederet bintang lain yakni Dua Lipa, Troye Sivan, Lil Miquela, Billie Eilish, dan HRVY.
The Beatles dari Generasi Youtube
Pengaruh BTS di media sosial seperti Twitter memang tidak diragukan lagi. Memiliki lebih dari 18 juta followers, BTS membangun engagement yang sangat kuat dengan fannya di seluruh dunia, termasuk Eropa. Karena engagement ini pula lah BTS dua kali masuk dalam Guinness World Record.
Perlu diketahui, untuk bisa dinominasikan dalam kategori grup internasional terbaik, artis harus sudah merilis single atau album yang bisa masuk dalam Official Chart Inggris dalam posisi Top 40 antara periode 10 Agustus 2017 hingga 2 Juli 2018.
BTS pernah masuk dalam Official Chart Inggris melalui album “Love Yourself: Her” dan “Love Yourself: Tear”. Album “Love Yourself: Her” pernah berada di peringkat 14, sementara “Love Yourself: Tear” pernah menempati peringkat 8.
Tak hanya BBC, salah satu koran Prancis “Le Figaro” bahkan menyebut BTS sebagai “The Beatles dari Generasi Youtube”. Koran tersebut menulis bagaimana BTS memberikan harapan untuk generasi muda yang khawatir dalam menatap dunia yang penuh dengan peluang namun juga potensi kegagalan ini.
Kendati ditulis dengan menggunakan Bahasa Korea, lagu-lagu BTS tetap dinikmati oleh publik internasional. Hal ini diperkuat oleh lirik-lirik lagu mereka yang positif, inspiratif dan relevan dengan para pendengarnya, terutama kaum muda.
BTS kerap menulis lagu yang memberi semangat pada kaum muda yang tengah mengalami masa-masa sulit untuk tidak menyerah. BTS menulis lagu berdasarkan apa yang benar-benar mereka alami. BTS juga merupakan kaum muda, dengan usia berkisar dari 22 hingga 27 tahun. Dengan menulis lagu yang relevan dengan generasinya, BTS mampu membuat karya yang meresap ke dalam hati mereka. Bukan hanya perkara musik yang bagus, lebih dari itu, BTS mewakili sekaligus memberi semangat serta harapan pada generasinya.
Lagu seperti “Spring Day”, “Not Today”, “You Never Walk Alone”, “2!3!” dan “Answer: Love Myself” adalah beberapa contoh lagu BTS yang memberi semangat untuk tidak menyerah karena harapan selalu ada. Setelah hari-hari yang berat, ibarat setelah musim dingin yang begitu dingin, musim semi yang hangat dan menyenangkan akan datang.
Terlepas dari kemenangan mereka di Billboard Music Awards (BBMAs), American Music Awards (AMAs), hingga sejumlah rekor musik yang mereka pecahkan, termasuk dua album mereka yang merajai Billboard 200, BTS adalah tokoh inspiratif bagi generasi muda saat ini.
Selain menciptakan kampanye “Love Myself” dengan UNICEF untuk membantu anak-anak dan remaja di seluruh dunia agar terhindari dari kekerasan, BTS juga berkesempatan berpidato di PBB untuk generasi muda di seluruh dunia.
BTS yang diwakili oleh RM berpidato pada peluncurkan “Youth 2030 – The UN Youth Strategy”, sebuah kerja sama global yang didedikasikan untuk meningkatkan kesempatan untuk anak-anak dan pemuda yang berusia 10 hingga 24 tahun, seperti dalam hal pendidikan dan pekerjaan.
RM memberikan pidato sekitar 6 menit yang ditujukan untuk generasi muda di seluruh dunia. Dalam pidatonya, RM mengajak anak-anak muda di seluruh dunia untuk “Speak Yourself” atau berani menyuarakan siapa diri mereka melalui bidang yang mereka sukai. RM juga membagikan pengalamannya berdamai dengan dirinya sendiri dengan belajar untuk “Love Yourself” atau mencintai diri sendiri.
Oktober tahun lalu, TIME pun merilis sebuah artikel terkait kesuksesan BTS dengan judul “How BTS is taking over the world”. Dalam artikel tersebut, TIME menyebut BTS sebagai “Next Generation Leaders” atau “Pemimpin Generasi Selanjutnya”.
TIME mencatat tentang cerita kesuksesan BTS dan menganalisis bagaimana lagu-lagu BTS. Meskipun dinyanyikan dalam Bahasa Korea, namun karya mereka tetap terkoneksi dengan fan di seluruh dunia. TIME juga menulis bahwa kesuksesan BTS di ranah global membuktikan bahwa musik tidak harus dinyanyikan dalam Bahasa Inggris untuk bisa sukses.
“Kami mulai untuk menceritakan kisah-kisah yang ingin dan siap untuk didengar orang-orang. Kami menceritakan apa yang dirasakan orang lain seperti rasa sakit, kecemasan, dan kekhawatiran,” kata Suga, salah satu anggota BTS kepada majalah tersebut.
Bukan hanya perkara musik BTS yang berhasil menembus chart dan menorehkan penghargaan-penghargaan internasional, lebih dari itu, makna yang coba BTS bangun dengan fan (ARMY) melalui value-value yang mereka sebarkan lewat lirik-lirik lagu terbukti menancapkan kesan yang sangat mendalam, sehingga membuat BTS menjadi fenomenal, bahkan sampai mendapat julukan "The Beatles Abad ke-21” dari BBC dan “The Beatles dari Generasi Youtube” dari Le Figaro. (Lin)
(way)