Hard News

BPBD Apresiasi Radio Pancar Ulang Milik Kelurahan Pajang

Jateng & DIY

26 Maret 2019 17:29 WIB

Radio Pancar Ulang yang berada di Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo. Selasa (26/3/2019). (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Eko Prajudhy Noor Ali, mengapresiasi penuh upaya yang dilakukan Kelurahan Pajang dengan pemasangan radio pancar tersebut. Menurutnya hal itu sejalan dengan program Kelurahan Tanggap Bencana yang baru-baru dicanangkan awal tahun ini.

Eko menyebut berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan berlangsung hingga April mendatang.



"Kami telah menyiapkan sarana prasarana tanggap bencana. Jika ada kejadian urgent segera melapor, dan adanya radio pancar itu akan sangat membantu kecepatan informasi. Sebab, prakiraan hujan lebat masih akan berlangsung hingga April mendatang, jadi warga kami minta tetap waspada," jelas Eko.

Sebelumnya diberitakan, Kelurahan Pajang di Kecamatan Laweyan Kota Solo memiliki inovasi dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam di wilayah setempat dengan memasang Radio Pancar Ulang.

Lurah Pajang Agung Budianto menerangkan, fungsi dari Radio Pancar Ulang adalah untuk menyampaikan informasi tentang kebencanaan dengan cepat. Prasarana itu dipasang di loteng kelurahan setempat sejak 6 bulan lalu.

"Dengan adanya informasi yang disampaikan dengan cepat maka, kelompok-kelompok tanggap bencana di lingkungan kelurahan pajang, seperti halnya Sibat Pajang dapat segera mengambil tindakan," kata Agung.

Menurut Agung, sejumlah wilayah Kelurahan Pajang masuk dalam kategori rawan banjir. Apalagi bagi mereka yang tinggal di sekitar bantaran Kali Brojo dan Kali Jenes. Sehingga diperlukan kesigapan dalam penanganan bencana.

"Lokasi rawan banjir biasanya ada di RW 3, 4, 2, 5, 9, 10, 12, dan 14. Namun sebenarnya jika hujan deras di dalam kota kondisi sungai bisa dibilang masih aman, tapi jika ada kiriman air dari hulu itu yang menjadi kewaspadaan karena rawan tergenang akibat luapan air sungai," ujarnya.

Linmas Kelurahan Pajang Avid Surahman menyebut, sebelum adanya radio tersebut, warga dengan petugas kelurahan setempat cukup kesulitan berkoordinasi dan membutuhkan waktu penanganan yang tidak cekatan saat terjadi bencana. Dengan adanya radio ini koordinasi dan komunikasi lebih dipermudah.

"Dulu warga harus bolak-balik ke kelurahan untuk menginformasikan kepada petugas kelurahan, kalau sekarang bisa memantau setiap lokasi dan membuat laporan dengan cepat," ungkapnya.

Rahman menambahkan, dengan pemasangan radio tersebut, untuk pencegahan bencana banjir, warga bersama-sama dengan relawan tanggap bencana kerap kerja bakti untuk pembersihan sungai, melihat banyak sampah yang terbawa aliran air saat hujan deras, kemudian nyangkut di jembatan seperti bambu atau batang kayu. (adr)

(way)