Hard News

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jateng Menurun

Hard News

27 Maret 2019 06:05 WIB

Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Jateng, Senin (25/3/2019). (Dok Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, solotrust.com – Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan yang signifikan setiap tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, secara umum di Jateng angka kematian ibu dan bayi mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir. Angka kematian ibu di Jateng pada tahun 2013 mencapai 613 kasus, jumlah ini terus ditekan hingga pada tahun 2018 hanya terjadi 421 kasus AKI.



Sedangkan AKB juga terus mengalami penurunan. Di tahun 2016 tercatat sebanyak 5.485 kasus, jumlah ini berhasil ditekan hingga tahun 2018 dengan jumlah angkanya menurun menjadi 4.481 kasus.

Sementara itu, angka harapan hidup warga Jateng juga mengalami kenaikan. Jika di tahun 2013 angka harapan hidup masyarakat Jateng adalah 72,6 tahun, di tahun 2018 angka harapan hidup naik menjadi 74,08 tahun.

“Terjadi penurunan cukup signifikan dari AKI dan AKB di Jateng sejak tahun 2013 lalu. Hal ini tidak terlepas dari program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) yang dicanangkan oleh Bapak Gubernur Ganjar Pranowo,” kata Yulianto.

Capaian-capaian ini akan terus ditingkatkan agar semua program kesehatan yang dicanangkan baik di tingkat nasional maupun daerah dapat terwujud.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya memang fokus terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, persoalan stunting dan penyakit tidak menular lainnya juga menjadi perhatian serius untuk dituntaskan.

Dengan capaian ini, ia optimistis target sustainable development goals (SGDs) yang dicanangkan tahun 2030 akan tercapai yakni di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup.

Gubernur juga menekankan pentingnya melakukan investasi kesehatan sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah kebijakan kesehatan yang lebih memprioritaskan pada sektor hulu.

“Kalau bicara sektor hilir ya rumah sakit. Jadi orang sakit pasti larinya ke rumah sakit. Padahal, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah orang sakit, misalnya cuci tangan sebelum makan, olahraga teratur, makan buah dan sayur, menjaga kebersihan lingkungan dan sebagainya. Nah, ke depan langkah-langkah pencegahan inilah yang harus terus dilakukan,” jelasnya. (vita)

(way)