Ekonomi & Bisnis

Solo Indonesia Culinary Festival 2019 Jadikan Timlo dan Sosis sebagai Ikon

Ekonomi & Bisnis

30 Maret 2019 14:30 WIB

Panpel SICF 2019, Daryono. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Solo Indonesia Culinary Festival (SICF), yang memasuki tahun ke-5 penyelenggaraan, akan mengangkat Timlo Solo dan Sosis Solo sebagai menu ikon tahun 2019 ini, disamping menu tengkleng yang selalu ada sebagai ikon besar. Hal itu sebagai komitmen panitia untuk mengangkat Heritage Culinary tiap tahun.

Panitia Pelaksana SICF 2019 Daryono menerangkan, tahun ini akan mengangkat Timlo Solo dan Sosis Solo dalam bentuk festival untuk lebih memperkenalkan ragam kuliner Kota Solo dari mulai bahan baku, cara memasak, hingga cara penyajian kuliner khas Solo tersebut. Kemudian, panitia juga akan membagikan 7.000 porsi tengkleng, Timlo Solo, dan Sosis Solo ke pengunjung.



"Tahun ini kita mengangkat Timlo karena satu-satunya ragam kuliner Solo yang tidak dipunyai wilayah lain. Yang kedua kami mau mengangkat sosis basah Solo karena luar biasa di tengah-tengah makanan pabrikan. Solo punya sosis yang mempunyai cita rasa khusus," tuturnya kepada awak media saat jumpa pers di RM Timlo Solo, Jumat (29/3/2019).

Menurutnya, meski klusternya timlo adalah sup yang dekat dengan menu soto, namun bisa dipastikan timlo hanya ada di Solo, tidak seperti soto yang tiap daerah mempunyai khas masing-masing. Sedangkan Sosis Solo dinilai khas karena semua terbuat dari bahan natural daging mentah dicampur bumbu digulung telur baru dikukus. Dan menu khas Solo ini juga tidak ada di wilayah lain bahkan yang terdekat seperti DI Yogyakarta atau Semarang.

Pihaknya mengangkat Sosis Solo di tahun ini supaya bisa lebih dikenal lagi dan menjadi salah satu kuliner andalan. Meski diakui, setelah melihat di beberapa UKM, sosis basah ini punya kelemahan yaitu tidak bisa tahan lama. Untuk itu pihaknya mengusulkan agar diadakan penelitian atau kajian, sebagaimana gudeg bisa dikalengkan, sehingga bisa dinikmati untuk jangka panjang.

SICF 2019 akan digelar selama empat hari, Kamis-Minggu, (4-7/4/2019) di Benteng Vastenberg Solo. Sebanyak 200 tenda disediakan untuk 250 UKM atau para pelaku industri kuliner.

Pengunjung dapat mengeksplorasi ragam kuliner lawas, dapur tempo dulu, akan memasak dan menyajikan berbagai menu tradisional Jawa seperti Mangut Kepala Manyung, Nasi Pengel, Sego Wiwit, Jangan Loncom, Jangan Lombok Ijo, Lupis Rembang, Turuk Bintul, Gandos Tangin, Punten Ketan, Alu-alu, dan lain-lain.

Berbagai kegiatan yang akan digelar meliputi demo dan display kuliner tradisional, industri food bazaar, Dapoer dan Kuliner Tempo Doeloe, talkshow, dan Culinary Mart Corner, festival Sosis Solo, festival Timlo Solo, Pesta Tengkleng, serta Culinary Award & Famtrip. Dimeriahkan juga dengan bermacam lomba yaitu food photography competition, food vlog competition, lomba makan, lomba memasak, serta lomba menggambar dan lomba mewarnai.

Rencananya, SICF 2019 akan dibuka oleh Menteri Pariwisata Indonesia dan Wali Kota Surakarta. (Rum)

(way)