Hard News

Unik, TPS 27 Kampung Joho Manahan Usung Konsep Sejarah

Jateng & DIY

18 April 2019 14:13 WIB

Suasana zaman dulu dalam pemungutan suara di TPS 027, Kampung Joho, Manahan, Solo, Rabu (17/4/2019).

SOLO, solotrust.com - Beragam hal unik dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk meningkatkan partisipasi pemilih dari masyarakat, salah satunya Tempat Pemungutan Suara (TPS) 027 Kampung Joho, RT 7/RW 10, Manahan, Banjarsari, Solo.

Konsep sejarah zaman dulu diusung untuk menarik perhatian dari warga yang terdaftar dalam daftar pemilih di TPS tersebut untuk mencoblos. Di samping pengingat akan sejarah yang terjadi di Indonesia. Para petugas KPPS mengenakan busana ala kolonial dan kerajaan. Ada yang mengenakan busana bak raja, prajurit dan rakyat yang menggunakan lurik.



"Di Solo, Kampung ini (Joho) dikenal sebagai kampung kreatif, kami ingin pesta demokrasi ini berlangsung meriah, sebelumnya sekitar tiga bulan lalu kami berdiskusi untuk menentukan tema, dan dipilihlah tema sejarah ini langsung dieksekusi segala persiapannya. Selain menarik masyarakat untuk mencoblos, juga pengingat sejarah Indonesia," ujar Ketua RT 7/ RW 10, Adian Sakti Kusumo dijumpai di TPS 027, Rabu (17/4/2019)

Tak hanya menampilkan konsep sejarah dalam hal busana saja, panitia juga menyiapkan berbagai hidangan bernuansa tradisional seperti jamu, jenang, jajanan pasar hingga dawet diberikan secara gratis kepada pemilih yang datang ke TPS.

Adian menekankan kentalnya kerukunan yang ada di Kampung Joho ini selalu dirawat warga secara bersama-sama. Sehingga dalam ajang Pemilu pun tidak ada sikap dari warga yang saling menonjolkan pilihan politik maupun menjelekkan kubu yang berseberangan karena berbeda pandangan politik. Hal itu juga ditunjukkan dengan selama masa kampanye tidak ada satupun Alat Peraga Kampanye (APK) yang terpasang di kampung tersebut.

Sementara itu, Ketua KPPS TPS 27, Ipung menyampaikan, ada sebanyak 284 warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap di TPS 027. Dan dengan keunikan TPS ini diharapkan meningkatkan partisipasi maayarakat dalam memilih hingga 80 persen.

"Kami berharap partisipasi warga di sini lebih tinggi dari pilpres dan Pilgub lalu," katanya. (adr)

(wd)