SOLO, solotrust.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, FX. Hadi Rudyatmo dengan tegas melarang massa pro- Jokowi dan kader PDI Perjuangan untuk melakukan konvoi jika Jokowi-Ma'ruf Amin dinyatakan menang, baik secara quick count maupun saat real count 22 Mei 2019 mendatang.
Rudy tidak ingin Kota Solo yang tenteram ini menjadi gaduh karena adanya konvoi kendaraan bermotor di jalanan. Untuk itu, sejumlah satgas PDIP ditugaskan untuk menghalau para pelaku konvoi di sejumlah ruas jalan di Kota Solo.
Pantauan solotrust.com, Rabu (17/4/2019) sore di sejumlah titik ruas jalan yang rawan dilalui pelaku konvoi, sejumlah petugas bersiaga untuk menghadang dan memperingatkan agar tidak melanjutkan aksi konvoi. Terpantau seperti di Simpang Empat Dr.Oen Kandang Sapi, Jebres.
"Tadi pagi saya sudah membuat instruksi. Mulai dari DPC, PAC, ranting, anak ranting, satgas, badan, departemen, sayap partai dan kader, simpatisan maupun caleg dilarang melaksanakan kegiatan konvoi kendaraan sebelum keputusan KPU itu diselesaikan. Nanti setelah KPU diselesaikan boleh enggak ya? Ya enggak boleh, karena memang kita tidak menginginkan Solo gaduh dengan konvoi," tegas Rudy saat dijumpai solotrust.com dalam aksi menggundul rambutnya di Kantor DPC PDIP, Brengosan, Laweyan, Solo, Rabu (17/4/2019) malam.
Rudy meminta agar massa pro Jokowi dan PDIP ini menaati peraturan undang-undang lalu lintas yang berlaku. Ia justru mengajak sebagai wujud syukur, para kader dan simpatisan untuk mengikuti aksi cukur gundul yang dilakukan olehnya daripada melakukan konvoi.
"Biasanya di sini (kantor DPC PDIP) penuh simpatisan, tadi ada satu dua kita minta pulang ke rumah, kita syukuri dengan buang sial, seperti cukur gundul ini, syukuran tidak perlu konvoi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP FX. Hadi Rudyatmo bersama Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) 01 Kota Solo lantas mencukur habis rambut di kepalanya. Aksi itu pun diikuti massa pro- Jokowi lainnya sebagai wujud syukur.
Rudy mengaku aksi cukur gundul ini sudah menjadi nadzarnya dari awal masa Pemilu 2019. Bahwa ia bernadzar jika di Kota Solo Jokowi - Amin memperoleh suara mencapai 80 persen, maka ia akan mencukur gundul rambutnya. Aksi penggundulan rambut dilakukan di kantor DPC PDIP Solo di Brengosan, Laweyan, Solo, Rabu (17/4/2019) malam.
“Ini nadzar saya. Dari awal saya sudah bernadzar kalau Jokowi-Ma’ruf Amin bisa mencapai pokoknya 80 persen saya akan cukur gundul, aksi ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas perolehan suara, dan supaya buang sukerto (kesialan,-red) saat Jokowi resmi menjabat nantinya, syukuran tidak perlu konvoi, kita syukuri dengan begini," kata Rudy. (adr)
(wd)