Hard News

Ribuan Umat Ikuti Misa Paskah di Gereja St. Antonius Purbayan.

Jateng & DIY

21 April 2019 17:39 WIB

Misa malam paskah di Gereja Santo Antonius Purbayan, Kampung Baru, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (20/4/2019).

SOLO, solotrust.com - Ribuan umat Katolik mengikuti Misa malam paskah dengan penuh khidmat di Gereja Santo Antonius Purbayan, Kampung Baru, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (20/4/2019).

Misa pertama yang berlangsung pukul 17.00 WIB dipimpin oleh Romo Stafanus Bagus Aris Rudiyanto S.J. Prosesi ibadah diawali dengan pemberkatan api Paskah dilanjutkan dengan pemberkatan lilin paskah, yakni Imam menggoreskan tanda-tamda pada lilin, lalu penyalaan lilin Paskah, kemudian lilin Paskah diarak dan ditahtakan.



Sementara pada bacaan dan injil umat diajak merefleksikan kejadian awal mula Allah menciptakan semesta dan seisinya dan kebangkitan Yesus Kristus tiga hari setelah Yesus disalibkan.

Pada penutup misa malam Paskah sebagai bentuk tirakat kebangkitan Yesus Kristus, dilakukan pemberkatan air baptis dan umat diajak memperbaharui janji baptis serta diperciki air baptis.

Romo Bagus mengatakan, tema yang diusung dalam Paskah tahun ini adalah Makin Tergerak Untuk Berbagi Berkat. Umat semakin diajak dan didorong untuk berani bergerak untuk mencintai dan melayani sesama khususnya yang lemah, miskin, difable dan menderita.

"Kita harus semakin tergerak untuk berbagi berkat, contoh konkritnya berbagi perhatian, waktu, dan tenaga, karena memberi lebih baik daripada menerima, berbagi memiliki kekuatan yang luar biasa," ujar dia.

Kata Romo, Paskah adalah hari yang diagungkan oleh Tuhan, paskah bukan pertama-tama kenangan akan kebangkitan Kristus belaka, melainkan bagaimana Paskah sungguh-sungguh menggerakkan hati umat manusia mengobarkan api cinta terhadap Yesus Kristus secara lebih dekat.

"Paskah harus membawa kesadaran kita untuk memelihara keutuhan ciptaan Tuhan, dan terlibat di dalam panggilan dunia, di era digital umat harus semakin bijaksana dan semakin dewasa, dan akhirnya paskah menggerakkan kita untuk mencintai dan melayani Tuhan dengan berbagi berkat," terang Romo Bagus.

Sementara itu, perayaan paskah yang berlangsung di tengah hingar-bingar dunia perpolitikan juga mengajak gereja untuk terlibat aktif bersama lintas agama lainnya untuk menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama. Umat diharapkan menjadi pelopor semangat perdamaian dan kerukunan antar umat beragama dalam bermasyarakat.

"Bertepatan dengan hingar biangr politik. Kita tahu situasi panas. Maka dari itu yang ingin kami tekankan adalah semangat rekonsiliasai, membangun suasana damai dan tenang membuat suasana lebih baik, membangun sebuah toleransi dan pemahaman satu dengan yang lain di grassroot diharapkan mempengaruhi di atas," pungkasnya.

Untuk diketahui, serangkaian kegiatan Paskah dilakukan umat Katolik sejak 40 hari yang lalu, dikenal dengan masa Pra Paskah hingga Paskah yang dimulai sejak Rabu Abu, kemudian Minggu Palma dan Tri Hari Suci Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah. Pada kurun masa Pra Paskah hingga Jumat Agung, umat juga diwajibkan untuk berpuasa dan pantang untuk mendalami kisah sengsara Yesus Kristus. (adr)

(wd)