SOLO, solotrust.com - Pemilu 2019 menyisakan duka bagi Istri dan keluarga almarhum Pamuji Ruswandi, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara 070, Nusukan Banjarsari, Solo yang meninggal dunia karena diduga kelelahan saat bertugas melaksanakan Pemilu di wilayahnya.
Pamuji meninggal dunia di usia 46 tahun, meninggalkan istri dan dua anaknya Gadis Septa P serta Arysuta Nitimanta yang masih balita berusia 1,5 tahun.
Istri Alm Pamuji, Hartini menuturkan, suaminya jatuh di kamar mandi. Kemudian, saat di rumah sakit, almarhum dinyatakan meninggal dunia karena sakit jantung. Akan tetapi sepengetahuan dia suaminya tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Sebelumnya sempat mengikuti acara syukuran di Balai Kampung.
"Suami saya jatuh di kamar mandi. Warga membantu cari taksi untuk membawa ke Rumah Sakit Brayat Minulya. Mukanya membiru dan badannya kaku, sesampainya di rumah sakit dinyatakan meninggal karena sakit jantung, padahal selama ini tidak ada riwayat jantung," beber Hartini dengan mata yang masih sembab kepada wartawan di kediamannya Kampung Cengklik, RT 1/ RW 19, Nusukan, Banjarsari, Solo, Selasa (23/4/2019).
Diakui Hartini, bila suaminya sangat kurang tidur serta istirahat selama tiga hari setelah Pemilu 17 April, kemudian saat di acara syukuran di Balai Kampung setempat Sabtu (20/4/2019) malam, sempat memakan tengkleng sapi.
"Mungkin puncak rasa lelahnya suami saya terasa pada Sabtu (20/4/2019) itu setelah beberapa hari berjaga hampir 24 jam, tiap pulang paling cuma makan atau nengok anak. Suami saya juga mengeluh badannya terasa panas pada pukul 22.00, lalu di kamar mandi terjatuh mungkin kelelahan. Dan dinyatakan meninggal dunia pukul 23.30 setelah sempat dibawa ke Rumah sakit,” kata dia.
Almarhum kemudian dimakamkan pada hari Minggu (21/4) di tempat pemakaman umum (TPU) Kragilan, Gemolong, Sragen. (adr)
(wd)