Hard News

Dirut TSTJ Siapkan Sejumlah Program, Salah Satunya Tukar Satwa

Jateng & DIY

8 Mei 2019 08:06 WIB

Kebun Binatang TSTJ, Solo.

SOLO, solotrust.com - Direktur Utama Taman Satwa Taru Jurug (Solo Zoo) Bimo Wahyu Widodo menerima surat keputusan perpanjangan masa jabatan sebagai Dirut hingga tahun 2023 mendatang.

Dirinya mengaku sudah menargetkan sejumlah program dalam jangka satu tahun ke depan sebagaimana kontrak kinerja yang telah disepakati dengan Pemkot Surakarta.



TSTJ bakal memaksimalkan upaya proses konservasi tukar satwa dengan kebun binatang lain, diantaranya Maharani Zoo Lamongan, Kebun Binatang Ragunan dan Gembira Loka Yogyakarta. Hal itu dimaksudkan untuk menambah koleksi jumlah satwa di TSTJ agar semakin menambah daya tarik pengunjung.

"Kita sudah ke Ragunan, sekarang dalam proses untuk pengadaan 7 jenis spesies dengan satwa berjumlah 15 binatang, terutama untuk burung onta, pelikan, siamang yang saat ini tidak punya pasangan, serta gajah jantan. Ragunan sudah memberi lampu hijau untuk dikirim ke Solo, tinggal kita proses administrasinya, jadi nanti bisa dikawinkan. Ini program kami satu tahun ke depan," ujar Bimo saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/5/2019).

Selain itu, TSTJ juga melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, diantaranya percepatan pembangunan kantor dengan anggaran 3 Miliar dari APBD Kota, percepatan bangunan gedung parkir bertingkat bekerjasama dengan Angkasa Pura Support, penyelesaian hibah pembangunan toilet dari Angkasa Pura 1, dan hibah toilet dari BRI syariah. Selanjutnya, juga diadakan perubahan rencana kerja anggaran.

Lanjut dia, investasi yang sudah berjalan dengan PT. Warna Bhuana Indonesia untuk penataan kawasan TSTJ dan Universitas Tunas Pembangunan untuk pembangunan kolam keceh yang ditargetkan dapat beroperasi pada saat lebaran 5 Juni mendatang untuk menunjang program lain pada masa syawalan.

"Sehingga otomatis menambah daya tarik dan junlah pengunjung dan apa yang disampaikan pak wali (FX. Hadi Rudyatmo),  peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga dapat terpenuhi," tuturnya.

Disinggung mengenai target PAD, Bimo mengungkapkan TSTJ meningkatkan target PAD sebesar Rp 400 juta pada tahun 2019 dari PAD sebesar Rp 350 juta yang diserahkan TSTJ  kepada Pemkot Surakarta di tahun 2018.

"Kita ingin dari semua program dapat menghantarkan kita melangkah menuju lembaga konservasi yang bersertifikasi tipe C, selama ini kita masih belum, lalu target tahun-tahun berikutnya meningkatkan ke tipe B dan A, program revitalisasi selangkah demi selangkah terealisasi dan memajukan TSTJ," pungkas Bimo. (adr)

(wd)