SOLO, solotrust.com - Memasuki tahap akhir revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) sudah ada nama pengganti disiapkan. Tak jadi menggunakan nama Jurug Solo Zoo, nama dipilih yakni Solo Safari.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat dijumpai di Balai Kota Solo, Kamis (17/11/2022).
"Paling pas, sesuai branding Kota Solo yang dinamis, gampang diinget, simpel. Dah, Solo Safari," ungkap Gibran Rakabuming.
Menanggapi hal itu, mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku tak mempersoalkan penggantian nama TSTJ.
"Yo yang punya kebijakan Mas Wali. Mas Wali memberikan nama itu ya kita sebagai masyarakat mendukunglah karena itu kan bagian dari sebuah branding tho. Saya usul lho ya, dikira aku maksa," ungkap Rudy, saat ditanyai awak media, Jumat (18/11/2022).
Kendati demikian, ia menyarankan kata 'Jurug' tetap disematkan dalam nama TSTJ baru.
"Iya kalau mau tidak menghilangkan, di sana kan ada Monumen Gesang, Taman Jurug, kan lagunya juga ada, lagu Taman Jurug, ya ndak ada salahnya tho saya mengusulkan kalau Mas Wali mau. Solo Safari Jurug Surakarta," terangnya secara tegas.
Selain itu, menurutnya branding Jurug lebih dikenal karena sejak dulu Jurug merupakan kebun binatang di Solo.
"Menyarankan kata tempat Jurug itu jangan hilang karena di-branding apa pun kalau orang mau nanya Solo Safari ki ngendi tho, nek ada Jurug-nya berarti oh sana," kata Rudy.
Jika menilik histori, TSTJ memang punya sejarah sangat kental di Solo. Awalnya TSTJ merupakan pindahan Kebun Binatang Sriwedari yang lebih dikenal dengan sebutan Kebun Rojo, didirikan Sri Susuhunan Paku Buwono X pada 17 Juli 1901. (riz)
(and_)