SOLO, solotrust.com - Melalui Program Pemberdayaan Pemuda Penguat Promosi Desa Wisata Trangsan (Pendopo Wetan), empat mahasiswa Prodi Televisi dan Film Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar workshop video kreatif untuk diunggah ke sosial media kepada 10 anak muda di kawasan Desa Wisata Rotan Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.
Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Sabtu (27/4/2019) dan bertahap hingga Minggu (19/5/2019) mendatang. Dalam rentang waktu itu diisi berbagai kegiatan seperti sosialisasi, mentoring dalam pembuatan akun sosial media, proses produksi, pengarahan upload di sosial media, hingga apresiasi hasil karya dan perpisahan dengan mitra.
Program ini merupakan aplikasi empat mahasiswa Prodi TV dan Film ISI Surakarta yang telah berhasil meraih dana hibah Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) dari Kementerian riiset dan Teknologi Pendidikan Tinggi. Mereka adalah Daniel Andhika Morgana, Sigit Rizal Hidayat, Firdana Bilankawa, dan Alpin Ramadhian.
Dosen Pendamping PKM Pendapa Wetan, Nur Rahmat Ardi Candra Dwi Atmaja mengatakan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengajarkan kepada pemuda remaja di desa tersebut untuk bagaimana mempromosikan Desa Wisata Rotan Trangsan melalui video kreatif yang kemudian di unggah ke media sosial (Instagram, Youtube), supaya Desa Wisata Rotan Trangsan bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas.
"Selain itu program ini juga mengajak pemuda remaja untuk turut serta berpartisipasi dalam memajukan desa tersebut. Bentuk kerja dari program ini yaitu menyelenggarakan workshop, pembuatan akun media sosial, dan melakukan pembimbingan terkait proses-proses dalam membuat video kreatif tersebut. Pelatihan ini dilakukan setiap Sabtu dan Minggu selama empat minggu. Program ini juga bersamaan dengan adanya event Grebeg Penjalin IV yang diadakan pada tanggal 30 April," ujar Candra saat ditemimui solotrust.com di Kampus ISI Surakarta, Rabu (8/5/2019)
Ketua PKM Pengabdian Masyarakat Prodi Televisi dan Film ISI Surakarta, Daniel Andhika Morgana menyampaikan alasan dipilihnya lokasi tersebut lantaran dengan potensi kualitas produk kerajinan rotan yang dihasilkan dari Desa Wisata Rotan Trangsan, bahkan produk-produknya sudah sampai ke mancanegara. Namun, tidak dibarengi sumber daya manusia (SDM) penduduk lokal untuk mempromosikan lebih luas.
“Sebelum memilih Desa Wisata Rotan Trangsan sebagai mitra kerja, kami terlebih dahulu melakukan riset tentang apa yang menjadi kendala, masalah, maupun tantangan yang sedang dihadapi oleh Desa tersebut. Masalah-masalah tersebut yaitu yang pertama, memang sudah tidak perlu diragukan. Temuan kami pemuda remaja di desa tersebut kurang peka ataupun kurang peduli dengan perkembangan desa tersebut. Banyak dari mereka sudah mempunyai smartphone yang canggih, namun hanya dimanfaatkan sekedar main game, WhatsApp instagraman, bukan untuk menyaring informasi maupun berkreasi di era digital ini," beber Daniel
Sementara itu, Anggota PKM Pendapa Wetan ISI Surakarta Sigit Rizal Hidayat menilai, bentuk kerja program ini yaitu memberi pelatihan kepada pemuda remaja tersebut untuk berkreasi mempromosikan Desa Wisata Rotan Trangsan melalui video kreatif, untuk selanjutnya bisa diupload di sosial media, misalnya youtube dan Instagram.
"Program ini jelas menjawab pergumulan yang tengah dihadapi oleh desa tersebut. Melalui program ini diharapkan Desa Wisata Rotan Trangsan boleh dikenal oleh masyarakat luas, dan pemuda remaja di desa tersebut bisa berpartisipasi langsung dalam memajukan desa tersebut," jelas Sigit. (adr)
(wd)