SOLO, solotrust.com - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta resmi mengukuhkan Prof Dr I Nyoman Sukerna di Pendapa Ageng GPH Joyokusuma sebagai guru besar, Kamis (12/06/2025). Dia dikukuhkan sebagai guru besar dalam ranting Ilmu Kajian Budaya Bali.
I Nyoman Sukerna menjadi bagian dari unit Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan dinaikkan menjadi professor, terhitung mulai 1 April 2025. Dia juga merupakan guru besar ke-21 pada Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Pada pidato pengukuhan guru besar ini mengangkat judul ‘Legasi dan Viralitas Inovasi Tradisi: Pembelajaran dari Perjalanan Gong Gebyar’ yang memiliki tujuan untuk menjaga dan mengembangkan seni tradisi. Sementara itu, gong gebyar adalah studi kasus sangat penting untuk fenomena yang terjadi pada abad ke 20 di Bali Utara dan sebagai respons artistik pada konteks gejolak sosial politik.
“Pembelajaran dari perjalanan gong gebyar ini merupakan kelanjutan nyata dari tonggak-tonggak menjaga marwah ISI Surakarta yang mengemban mandat preserpasi dan inovasi seni tradisi, demi kesinambungan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni di Tanah Air,” katanya.
Tak mudah untuk mencapai gelar ini. I Nyoman Sukerna sebelumnya menjabat sebagai rektor ini telah menempuh waktu cukup panjang dengan karya-karya yang dia lahirkan, sehingga berhasil mencapai gelar guru besar. Sebagai seorang akademisi, I Nyoman Sukerna telah menghasilkan berbagai karya, seperti penelitian, arikel ilmiah, buku, dan karya seni.
“Perjalanan akademik saya, memberikan pemahaman bahwa tradisi bukanlah warisan yang beku. Ia adalah entitas dinamis yang mampu berinovasi dan menjadi agen perubahan,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Institut Seni Indonesia Surakarta, Prof Dr Bambang Sunarto juga mengungkapkan dari sambutan rektor. Hadirnya profesor atau guru besar ini dapat menjadi inspirasi bagi civitas akademika ISI Surakarta dan masyarakat luas.
“Seni adalah cerminan dari kehidupan. Melalui penghayatan seni, manusia dapat merasakan keindahan, menemukan kebenaran dan kebaikan. Kami percaya bahwa kehadiran profesor di lembaga ini akan memberikan inspirasi, motivasi, dan pengetahuan yang berharga bagi seluruh civitas akademika ISI Surakarta dan masyarakat luas” ungkapnya.
Ketua Senat Institut Seni Indonesia Surakarta, Prof Dr Sri Rochana W menambahkan, ISI Surakarta telah menghadirkan guru besar sangat luar biasa.
“Melahirkan guru besar di perguruan tinggi seni bukan sesuatu yang mudah, ini dicapai dengan upaya keras luar biasa dan jerih payah luar biasa baru bisa melahirkan guru besar di ISI Surakarta,” ucapnya.
*) Reporter: Ajeng Eka Silfidayanti/Annabatista Bria
(and_)