Solotrust.com - Murray Stein, penulis buku "Jung's Map of the Soul" (1998) memberikan komentarnya terkait konsep Persona yang diusung BTS dalam album "Map of the Soul: Persona".
Persona adalah kata dalam Bahasa Latin yang merujuk pada peran atau karakter yang diambil oleh seorang aktor. Dalam psikologi Jung, persona adalah kepribadian yang disosialisasikan atau cara menghadirkan diri kepada dunia, yang biasanya merupakan kesan pertama yang kita miliki tentang orang lain. Demikian kata Murray Stein, sebagaimana dilansir dari The Korea Herald, Selasa (28/5/2019).
"Persona adalah sesuatu yang lebih dangkal, dan merupakan hubungan sosial. Saya pikir (BTS) memilih ini karena banyak anak muda berjuang dengan masalah ini. Banyak yang mencoba menemukan kepribadian sosial yang nyaman bagi mereka sebagai individu dan membuat mereka cocok dengan lingkungan mereka, sehingga mereka bisa cocok dalam kelompok. Kita adalah hewan sosial. Agar sesuai, kita harus mencari tahu dan beradaptasi dengan harapan sosial," kata Stein.
"Ketika kita berada dalam persona, kita bukanlah individu, tetapi kita adalah kolektif dan bagian dari kelompok. Seluruh album ini membahas tentang individualitas dan perjuangan untuk menjadi seorang individu, bahkan ketika Anda berada dalam situasi dimana memiliki persona itu penting," tambah Stein.
Menurut Stein, bahaya mengenakan persona dari sudut pandang kesehatan mental adalah bahwa seseorang dapat kehilangan diri otentiknya dan menjadi terbebani oleh peran sosial dan harapan publik, tak terkecuali untuk BTS yang popularitasnya kini meluas ke seluruh dunia.
Maka dari itu, Stein mengatakan bahwa pidato RM di PBB tahun lalu sangatlah penting.
"Dalam pidato di PBB, Kim Nam Joon atau RM mengatakan dia akan selalu ingat siapa dia sebagai anak laki-laki yang tinggal di kota tempat dia dibesarkan, keluarganya dan nama aslinya. Ada nama panggung dan nama asli yang lain, dua aspek kepribadiannya. Dan dia bertekad untuk tidak kehilangan dirinya dalam peran publiknya," jelas Stein.
"Ketika mereka bernyanyi tentang masalah dan pertanyaan tentang siapa mereka (siapa nama sebenarnya dan sifat sejati saya), mereka menanyakan pertanyaan yang sering diajukan orang ketika mereka datang untuk psikoterapi. Banyak yang berjuang untuk menemukan suara dan identitas mereka yang sebenarnya, siapa mereka sebenarnya di luar peran sosial mereka," kata Stein.
Mengetahui bukunya tentang Jung menjadi inspirasi BTS, Maret lalu Murray Stein juga sudah pernah memberikan komentarnya tentang kaitan persona dengan pidato RM, leader BTS di PBB tahun lalu. Stein mengatakan itu dalam acara Speaking of Jung episode 42, podcast yang mewawancarai analis Jungian dengan pembawa acara Laura London.
"Saya cukup terkesan dengan Kim Nam Joon, RM begitu ia dipanggil. Saya kira dia adalah pemimpin grup BTS ketika dia berbicara di PBB. Yang mengesankan bagi saya adalah bahwa dia menjaga perbedaan dengan hati-hati, antara siapa dia sebagai anak laki-laki yang tumbuh di sebuah desa kecil di luar Seoul, Korea Selatan dengan siapa dia di depan umum dan terkenal sekarang. Anda tahu, seorang bintang di cakrawala dunia hiburan. Jika dia benar-benar mengidentifikasi dengan peran itu, dia akan kehilangan kontak dengan dirinya sendiri, yakni dengan dia sebagai bocah laki-laki, dan dengan dia sebagai manusia. Dia tidak akan memiliki dasar," kata Stein.
Saat itu Stein juga menyatakan kebahagiaannya karena BTS akan menyebarkan pesan-pesan Jung melalui album terbarunya.
"Saya harus mengatakan bahwa saya senang bahwa mereka tertarik pada Jung dan buku saya, bahwa pesan Jung dan visi Jung sedang dikirim ke orang-orang yang mungkin tidak akan pernah mendengar tentang dia atau memperhatikan apa yang dia tawarkan," kata Stein.
Ia melanjutkan, "Karena saya pikir apa yang ditawarkan Jung di abad ini adalah visi keutuhan dan visi integritas dan hak asasi manusia yang akan sangat berharga bagi orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan kontak dengannya, dan untuk belajar serta untuk mengintegrasikannya ke dalam kehidupan mereka sehari-hari."
"Pesan Jung adalah penuh harapan, bahwa kesadaran kita adalah percikan cahaya. Ada banyak hal yang ditawarkan kepada kita jika kita memperhatikannya. Itu memberi kita bimbingan batin dan, sungguh, itu menekankan pada kesakralan individu dan pentingnya individu untuk mengambil tanggung jawab atas planet ini dan bagi dunia," tambahnya.
Buku "Jungs Map of the Soul" sendiri pada dasarnya menyampaikan pengetahuan dasar tentang psikologi Jung, sekaligus sebuah buku yang memberikan petunjuk kepada pembaca bahwa mereka dapat menyembuhkan pikiran mereka dengan membandingkan pikiran mereka dengan sembilan area pikiran versi Jung. (Lin)
(wd)