SOLO, solotrust.com - Usai lebaran harga komoditas bawang di pasar tradisional Solo mengalami kenaikan harga sedangkan harga cabai justru mengalami penurunan harga.
Baca juga: Sejumlah Komoditas Pangan Naik Harga Jelang Lebaran
Salah seorang pedagang bawang, Warsini (54), mengaku harga bawang melonjak naik pasca Lebaran 2019, sebab pasokan barang belum datang dari agen.
"Mesti naik setelah lebaran. Karena pasokan belum datang, agen baru buka hari ini dan tidak semua karyawan di agen masuk," tuturnya pada solotrust.com, Senin (10/7/2019).
Sebelum lebaran harga bawang kating di kisaran Rp 30.000, bawang cinco sekitar Rp 20.000, dan bawang merah antara Rp 25.000 - Rp 26.000. Namun pada H+4 Lebaran, harga bawang justru melonjak. Harga bawang kating menjadi Rp 33.000, harga bawang cinco Rp 29.000, dan bawang merah Rp 28.000.
Menurutnya, biasanya seminggu sesudah hari lebaran harga bawang baru akan turun. Namun, turunnya harga bawang tersebur tergantung pemasok apakah telat kirim barang atau tidak.
"Karena kalau arus mudik biasanya agak tersendat di pengiriman," ujarnya.
Meski harga bawang naik, sebaliknya harga komoditas cabai justru anjlok. Salah seorang pedagang cabai, Sulami (52) mengatakan, bahwa harga cabai turun pada Senin (10/7/2019) dibanding hari Minggu (9/6/2019).
"Saya baru dua hari ini jualan. Harga cabai semua turun karena stok banyak. Pembeli juga sudah mulai banyak setelah lebaran," paparnya.
Harga cabai rawit merah dari Rp 15.000 menjadi Rp 9.000, cabai rawit putih dari Rp 11.000 menjadi Rp 7.000, cabai rawit hijau (botol) dari Rp 15.000 menjadi Rp 12.000, cabai merah kriting dari Rp 30.000 menjadi Rp 25.000, cabai merah besar dari Rp 27.000 menjadi Rp 20.000, dan cabai hijau besar dari Rp 11.000 menjadi Rp 10.000.
Sementara itu, harga beras terpantau stabil dengan kondisi penjualan setelah lebaran cenderung sepi. Hal itu diungkap salah seorang pedagang beras, Ali, yang menjual beras medium di kisaran harga Rp 9.000 - Rp 10.000 dan beras premium antara Rp 11.000 - Rp 12.000.
"Sebelum lebaran beras ketan lebih laris karena dipakai untuk membuat makanan lebaran, seperti tape, beras yang premium juga laris karena untuk keperluan zakat," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya tidak menambah atau mengurangi stok beras di kiosnya. Antara sebelum dan sesudah lebaran tetap sama, hanya menyediakan 50 kilogram tiap jenis beras. Jumlah itu tidak pasti langsung habis, kadang 2-3 hari baru habis.
Adapun pedagang ayam, Sakiyem mengatakan, harga daging ayam ras mulai turun setelah Lebaran. Bila sebelum lebaran harga bisa tembus lebih dari Rp 40.000, sekarang di kisaran Rp 35.000 - Rp 40.000.
Sedangkan harga sembako terpantau stabil seperti harga minyak goreng Rp 10.500, gula pasir Rp 12.500 dan tepung Rp 7.000. Salah seorang pedagang sembako, Tutik (42) menjelaskan, telur ayam ras mengalami fluktuasi namun masih tergolong wajar.
Baca juga: H-1 Lebaran, Harga Daging Ayam Ras Naik
"Telur ayam naik menjadi Rp 24.000 dari sebelum lebaran Rp 23.000. Ini masih wajar karena naik tidak terlalu tinggi. Sesudah lebaran kondisi pembeli biasa, tidak terlalu sepi atau ramai," katanya. (Rum).
(wd)