DENPASAR - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih Waduk Muara Nusa Dua di Kota Denpasar, Bali, sebagai destinasi wisata baru di Bali. Menurut dia, waduk tersebut dapat difungsikan sebagai tempat wisata setelah rampung dibangun dan ditata pada akhir 2019.
Baca juga:
Tempat Wisata Alternatif di Jalur Arus Balik Lebaran Trans Jawa
"Waduk ini tak hanya untuk menjaga pasokan air baku, tapi juga bisa dibangun restoran untuk tempat wisata," kata Presiden Jokowi ketika meninjau rehabilitasi, peningkatan, dan penataan kawasan wisata Waduk Muara Nusa Dua Kota Denpasar, Bali, Jumat (14/6/2019).
"Nanti di kanan dan kiri ini akan ada resto, cafe. Ini gambarnya ada."
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, selama ini kawasan waduk tersebut lebih banyak digunakan sebagai tempat pemandian. Ke depannya, menurut dia, waduk tersebut potensial menjadi destinasi wisata mancing.
Waduk Muara Nusa Dua menjadi sumber air baku bagi beberapa wilayah di Bali meliputi Denpasar, Benoa, Nusa Dua, dan sekitar kawasan bandara. Waduk tersebut dibangun pada 1996 dan menjadi muara dari Tukad Badung yang panjang alur sungainya mencapai 19,6 kilometer dengan daerah aliran sungai seluas 40,95 kilometer persegi.
Dengan luas genangan 35 hektare, Waduk Muara Nusa Dua mampu menampung 770 ribu meter kubik air dengan volume tampungan efektif 595 ribu meter kubik. Rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua dilakukan karena terjadi sedimentasi yang tinggi, sehingga membuat daya tampung air berkurang. Ditambah banyaknya sampah yang masuk ke area waduk membuat kualitas air di sana menurun. Padahal, kebutuhan air baku terus meningkat.
Presiden Jokowi mengatakan selama ini Bali memiliki sejumlah atraksi wisata yang sudah banyak dikenal wisatawan. Dengan begitu, perlu dikembangkan daya tarik wisata baru agar Bali tetap diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Waduk ini sangat penting untuk wisata," katanya. "Akhir tahun akan kami lihat lagi. Kami ke sini lagi." Terangnya. #teras.id
(wd)