SOLO, solotrust.com – Tim riset dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengimplementasikan niatnya untuk mengembangkan Wayang Beber sebagai ikon wisata Kabupaten Pacitan, Jawa Tengah setelah berhasil lolos pengajuan riset yang didanai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristkdikti) dengan skim penelitian terapan kompetitif nasional multi years dari tahun 2018 hingga 2020.
Baca juga:
Dukung Program Pemkot Surakarta, Mahasiswa UNS Inisiasi Gerakan Jebres Berkilau
Tim tersebut mengadakan FGD (Focus Group Disccussion), Pameran Karya dan Buku Wayang Beber di Gedung Karya Dharma, Kabupaten Pacitan, pada hari Jumat (21/6/2019). Penelitian tersebut diketuai oleh Agus Ahmadi dari prodi Kriya Seni, dan beranggotakan dosen dari prodi Desain Komunikasi Visual, Fitri Murfianti dan Ardi Candra dari prodi Televisi dan Film.
Menurut Agus, pemilihan riset mengenai pengembangan wayang beber sebagai ikon wisata tersebut karena seni budaya dinilai memiliki penting dalam mengembangkan sektor pariwisata. Oleh sebab itu, diperlukan sinergitas dari berbagai pihak seperti pemerintah kabupaten, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, seniman, dan pelaku industri kreatif untuk mengembangkannya.
”Hasil desain dan karya cipta berupa relief dan patung logam ikon wisata Pacitan dan aneka desain souvenir berbasis wayang beber bertujuan untuk meningkatkan keberadaan dan pelestarian wayang beber pacitan, dan dari segi pengembangan pariwisata melalui perancangan ikon wisata dan desain atau karya souvenir, sehingga dapat mengembangkan industri kreatif dan peningkatan ekonomi kerakyatan,” terang Agus kepada solotrustcom.
Adapun kegiatan FGD dihadiri oleh 60 peserta, yang merupakan perwakilan dari akademisi, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, MGMP seni budaya Kabupaten Pacitan, Dewan Kesenian Pacitan, Warga Wayang Beber Sabendino Pacitan, Keluarga Wayang Beber Asli Pacitan, Pengembang Wayang Beber, Dalang Wayang Beber dan Pelaku industri kreatif. (adr)
(wd)